TripTrus.Com - Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan konsumsi. Konsumsi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan.. Suatu konsumsi melewati suatu transaksi antara penjual dan pembeli. Berbelanja adalah cara pemenuhan kebutuhan.
Pasar merupakan salah satu tempat untuk berbelanja. Akan tetapi, bagaimana rasanya ketika berbelanja di tempat yang unik? Tentu sensasinya akan berbeda. Tempat wisata Pasar Papringan Temanggung merupakan destinasi yang pantas untuk dikunjungi. Keunikan pasarnya sangat berkesan.
Pasar Papringan merupakan tempat yang menarik di Temanggung. Sebagian besar wisatawan tertarik mengunjungi tempat ini, terbukti dengan suasana pasar yang tak pernah lengang. Sesuai dengan namanya yaitu Papringan, yang berasal dari kata “pring” yang berarti bambu, pasar ini berada di sebuah kebun bambu.
Pepohonan bambu di pasar ini cukup rimbun. Tepatnya, pasar ini berada di Dusun Banaran Kelingan, Caroban, Kandangan, Temanggung. Lokasinya bisa ditemukan disini melalui google map : Peta Pasar Papringan
Pasar ini buka setiap hari Minggu Wage. Suasana pasar pada umumnya akan terasa panas dan sesak saat siang hari. Lain lagi dengan suasana Pasar Papringan. Teduhnya pasar diperoleh dengan adanya rerimbunan pohon bambu di sekitarnya.
Pasar dengan luas 300 meter persegi ini dipadati oleh para pedagang dengan varian barang dagangannya masing-masing. Pasar ini menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman tradisional. Nama setiap produknya juga unik.
Makanan tradisional yang dijajakan adalah samiler (keripik singkong), glanggem, manggleng (olahan dari singkong), rondo royal, nasi megono, ketan lupis, dan lain sebagainya.
Minuman khas yang dijual adalah kelapa muda, jamu, adon-adon, dll. Terdapat aturan khusus bagi pedangang makanan dan minuman, yaitu harus memakai bahan yang ramah lingkungan dan sehat.
Masakan tidak boleh mengandung MSG dan dilarang menggunakan plastik, serta mengganti plastik dengan besek. Kesehatan tubuh Anda dapat terjaga dengan sajian lezat yang ada di pasar unik daerah Temanggung ini.
Bagi Anda penyuka kerajinan, dapat menemukan beragam keunikan produk kerajinan dan beragam fungsinya. Di Pasar Papringan dapat ditemukan aneka kerajinan yang terbuat dari bambu, meliputi topi, radio yang dilapisi dengan bahan kayu, hingga sepeda yang sebagian rangkanya terbuat dari bambu. Semua kerajinan mempunyai desain yang penuh varian, baik itu ukuran, warna, maupun coraknya.
Alat Pembayaran yang Unik
Uang adalah suatu alat pembayaran yang sah dan digunakan sebagai alat tukar dalam suatu transaksi jual beli. Inilah letak keunikan selanjutnya dari Pasar Papringan. Para pembeli dan pedagang tidak diperbolehkan bertransaksi menggunakan mata uang Rupiah.
Pihak penjual dan pembeli harus bertransaksi dengan koin bambu, dengan cara menukarkan uang Rupiah dengan koin bambu. Koin ini ada yang berbentuk bulat dan kotak.
Nilai yang tertulis dalam koin bambu tersebut ada empat macam, yaitu “1”,”5”,”10”, dan “50”. Nilai “1” tersebut senilai dengan Rp 1000,00, nilai “5” setara dengan Rp 5000.00, nilai “10” sebanding dengan Rp 10.000,00, dan nilai “50” mempunyai nilai yang sama dengan Rp 50.000,00.
Penukaran uang Rupiah dengan koin bambu tersebut dapat dilakukan di petugas pasar yang ada di area pasar.
Alat pembayaran yang tergolong unik ini merupakan suatu inovasi yang dapat menarik kunjungan dari wisatawan maupun pengunjung yang ingin menikmati sensasi berbelanja di Pasar Papringan yang terkenal dengan keunikannya.
Berbelanja sekaligus wisata adalah paket manfaat saat berkunjung ke pasar ini. Kegiatan berbelanja dengan koin bambu menyimpan kesan tersendiri. (Sumber: Artikel wisatane.com, Foto jateng.tribunnews.com)