TripTrus.Com - Jika ingin memicu adrenalin dengan melakukan olahraga Off Road, masyarakat Palembang tidak perlu jauh-jauh ke pinggiran kota. Cukup datang ke Taman Wisata Alam Punti Kayu. Di sana a sudah disediakan wahana Off Road dan hanya tinggal membayar sewa Jeep seharga Rp80 ribu pengunjung bisa bersensasi menguji adrenalin.
Pihak management Punti Kayu telah bekerjasama dengan komunitas Jeep di Palembang. Sehingga disediakan delapan Jeep beserta sopirnya, untuk menemani para pengunjung menjelajahi asrinya hutan Punti Kayu.
Rute yang disediakan untuk semi Off Road ini sekitar 2 Km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Meski cukup menantang adrenalin dan bikin deg-degan, para pengunjung tidak perlu khawatir. Sebab, tim mempersiapkan track ini untuk wisata keluarga sehingga dinamakan semi Off Road.
Pembuat Rute Off Road Punti Kayu Agam Witanto, Jeep yang dipergunakan untuk Off Road ini diantaranya Land Rover tahun 1968, Land Rover tahun 1958, Jeep Willys tahun 1941. "Ini mobil perang, ban mobil ini 4x4, walaupun jalan licin dan terjal masih bisa jalan," katanya.
Titik awal rute Off Road mulai dari depan tempat awal masuk Punti Kayu. Sopir akan membawa pengunjung melewati spot foto, tempat kunjungan satwa, kemudian ke area track. "Pematangan track dilakukan selama sebulan. Track Off Road ini merupakan jalur alami yang ada di hutan ini, bukan sengaja dibuat misalnya digali, tidak seperti itu," katanya.
Saat memasuki kawasan hutan, track memang cukup terjal, apalagi bagi seorang pemula dan baru mencoba ikut Off Road. Tapi tidak perlu khawatir karena wahana ini sangat menyenangkan. Sopir yang dipilih sudah sangat paham dan sudah berpengalaman lebih dari lima tahun.
Di jalur Off Road, penumpang bisa berhenti sejenak untuk melihat-lihat juga berfoto dengan latar belakang track Off Road, Jeep ataupun sejuknya hutan Punti Kayu. "Kapasitas untuk Jeep bisa dinaiki oleh 4-5 orang," katanya.
Salah seorang pemilik Jeep Land Rover, Ican mengatakan, persiapan wahana ini dari Januari. Karena Covid-19 pada Maret lalu, maka baru berjalan 12 Agustus. Trend masih datar karena kondisi sosial ekonomi terutama pada bulan April dan Mei.
"Tetapi sejak Agustus hingga Oktober ini dalam satu hari yang order bisa 1-2 kali," katanya. Ican mengatakan, karena track yang dilalui bukan jalan mulus, maka untuk perawatan kendaraan ini menurutnya tidak terlalu susah. Asalkan pembawa Jeep sudah memahami cara membawa Jeep di area Off Road.
"Tim kita sudah paham. Tim rata-rata dari komunitas Off Road dan punya pengalaman lebih dari lima tahun," katanya.
Manager TWA Punti Kayu Raden Azka mengatakan, dipilih kawasan yang terjal, tapi pihaknya mengupayakan tetap menjaga pepohonan karena Punti Kayu merupakan kawasan hutan konservasi. Biaya Off Road, pihaknya memberikan diskon awalnya Rp200 ribu menjadi Rp80 ribu.
"Kita terapkan juga protokol kesehatan, setelah digunakan jeep disemprot disinfektan. Untuk keselamatan pun, sebelum dibuka untuk umum, track ini sudah dicoba berkali-kali jadi batas-batas keselamatan sudah disurvey," katanya.
[Baca juga : "4 Lokasi Wisata Di Sumbar Ini Ternyata Bekas Tambang Yang Ditinggalkan"]
Ia mengatakan, selama pandemi ini pihaknya membatasi jumlah kunjungan dari biasanya 1200 menjadi 600 pengunjung. Tingkat kunjungan pada masa pandemi ini memang cukup berdampak. "17 Agustus lalu ramai, September sepi, Oktober karena long weekend pengunjung ramai, diharapkan Desember ramai juga," katanya.
Pengunjung Punti Kayu saat ini banyak kendaraan dari luar kota dengan plat D BE, dan A. "Mengantisipasi pengunjung agar tidak terjadi kontak fisik, maka dilakukan satu tiket terusan. Selama ini tiket wahana punti kayu Rp10 ribu, tapi kita bebaskan 4 wahana dengan tiket Rp30 ribu dewasa dan Rp25 ribu anak-anak. Kolam renang dan flying foox masih ditutup," katanya. (Sumber: Artikel rri.co.id Foto @oktaalfarizi )