Triptrus.Com - Kepulauan Banda Neira yang merupakan titik kejayaan rempah-rempah di Indonesia, kini sejarahnya mulai diangkat kembali melalui sebuah film dokumenter, yaitu Banda, The Dark Forgotten Trail.
Dalam film tersebut, diceritakan sejarah tentang pala yang menjadi rebutan banyak negara. Selain itu, Banda Neira juga memiliki beberapa destinasi wisata menarik yang patut Sahabat Sporto jelajahi.
1. Rumah Budaya
Berkunjung ke surganya pala, Sahabat Sporto jangan sampai tak mampir ke Rumah Budaya Banda Neira. Lokasi situs bersejarah tersebut tepat berada di depan Delfika Guest House.
Di dalam rumah ini, wisatawan bisa melihat rangakaian sejarah mengenai Banda Neira saat masa penjajahan.
Di dalamnya, terdapat barang-barang peninggalan VOC yang terpajang di setiap sudutnya. Seperti jenis-jenis meriam, alat-alat rumah tangga, hingga lukisan-lukisan kuno yang menggambarkan seituasi pada masa penjajahan.
2. Gunung Api Banda
Menurut sejarah, Pulau Banda terbentuk akibat letusan gunung berapi di sekitar wilayah laut Maluku. Jika berkunjung ke Neira, tak lengkap rasanya bila belum mengunjungi Gunung Api Banda.
Gunung dengan tinggi 670 meter ini, pernah meletus pada Mei 1988. Jaraknya pun hanya 10 menit dari Pulau Neira dengan menggunakan perahu kecil.
Jika ingn mendaki Gunung Api Banda, disarankan datang setelah shubuh. Karena saat siang hari, cuaca akan terasa panas dan menyengat. Dari atas gunung, Sahabat Sporto akan melihat pemandangan sekitar Pulau Neira yang memesona.
3. Lava Flow
Wisata bawah laut di Banda Neira juga tak kalah menarik. Sahabat Sporto bisa menyelam menjelajahi keindahan terumbu karang hingga ikan-ikan cantik di dalamnya.
Salah satu spot terbaik untuk menyelam, yaitu di Lava Flow. Tapi, Sahabat Sporto harus berhati-hati karena wisatawan dilarang menginjak terumbu karang di sini.
Selain di Lava Flow, lokasi lainnya yang asyik untuk diving atau snorkeling yaitu di kawasan Dermaga Banda Neira.
4. Gereja Tua
Gereja Tua "Hollandische Kerk" merupakan bagian wisata sejarah yang ada di Banda Neira. Bangunan bersejarah ini dibangun pada 1600 dan kebanggaan masyarakat Banda Neira.
Namun, gereja ini sudah diperbaiki akibat gempa bumi. Kemudian, masyarakat setempat membangun kembali Gereja Tua ini pada 1852.
Lokasi gereja ini terletak di sekitar Benteng Nassau. Pada masa kolonial Belanda, Gereja Tua rutin mengadakan pelayanan rohani. Dalam kegiatannya, bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda setiap Minggu dan bahasa Melayu saat sore hari.
5. Benteng Belgica
Di Banda, ada sekitar 12 benteng peninggalan Portugis dan Belanda saat menjajah wilayah yang disebut Jalur Sutera ini. Salah satu benteng yang paling populer di sini adalah Benteng Belgica.
Dibangun pada abad ke 16. Dulunya, benteng tersebut digunakan untuk menghalau perlawanan masyarakat Banda yang menolak monopoli perdagangan pala oleh VOC.
Sekilas, Belgica mirip dengan Gedung Pentagon di Amerika Serikat karena memiliki gaya bangunan persegi lima. (Sumber: Artkel-Foto sportourism.id/Novie Fauziah)