TripTrus.Com - Trend ngetrip di membuka jalan bagi banyak trip operator mengadakan open trip ke berbagai tujuan di Indonesia. Open trip ini terbuka untuk diikuti oleh semua orang, baik yang sudah saling mengenal maupun orang-orang yang belum saling mengenal. Enggak perlu takut kalau kamu baru kali pertama ikut trip dan tidak ada teman yang bisa diajak untuk ngetrip bareng, TripTrus mau kasih 5 keuntungan ikut open trip di Indonesia.1. Ngetrip Jadi Lebih Mudah dan MurahMengikuti open trip bisa memangkas waktu untuk riset bagaimana ke tempat tujuan dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di tujuan ngetrip. Kamu juga bisa memilih sendiri paket trip yang pas dengan alokasi waktu, bujet, dan aktivitas yang kamu inginkan. Tidak perlu repot memusingkan diri dengan masalah transportasi dan penginapan atau tersesat di tujuan. Open trip biasanya diadakan oleh para traveler veteran yang sudah hafal luar-dalam dengan tujuan ngetrip. 2. Membuat Koneksi Sosial BaruSaat ikut open trip, kamu akan bertemu dengan orang-orang baru. Kamu akan bertemu dengan orang-orang yang unik, lucu, dan menyenangkan. Selama kamu bisa bersikap positif, orang-orang yang kamu temui di open trip juga akan bersikap yang sama. Bisa saja dari orang-orang itu kamu akan menemukan banyak kesamaan, teman-teman baru, koneksi bisnis, atau mungkin jodoh. Jangan ragu untuk menyapa orang-orang yang baru kamu temui. Semua perjalanan dimulai dengan satu langkah, semua persahabatan dimulai dengan satu senyum ramah.3. Belajar Disiplin WaktuMengikuti open trip berarti mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh trip operator. Kalau merasa suatu trip punya jadwal yang cukup padat, jangan melihat dari sisi yang negatif, anggap saja kamu sedang berlomba mengunjungi banyak tempat dalam waktu yang singkat. Jadi, tidak usah cemberut kalau harus bangun pagi-pagi untuk mengejar sunset di puncak gunung atau hiking dengan medan yang cukup berat untuk mencapai satu tujuan. Pengalaman yang didapat akan jauh lebih berharga dari rasa lelah setelah melihat pemandangan di tempat itu.4. Jadi Lebih PeduliKetika kamu mengalami kesulitan, para peserta lain dalam open trip akan tidak segan-segan mengulurkan tangan untuk membantu. Untuk itu, jangan ragu untuk menolong peserta lain yang mengalami kesulitan. Atau coba berbagi dengan peserta trip lainnya. Mulai dari cemilan, membantu membawakan barang bawaan, hingga berbagai hal lain. Sharing is caring. 5. Mengenal IndonesiaSetelah melakukan semua hal di atas, bisa saja kamu akan menemukan banyak ide baru untuk ngetrip ke tempat-tempat lain. Mungkin dari hasil percakapan dengan teman-teman baru, mungkin juga dari trip operatornya, atau kamu punya ide untuk kegiatan lain yang bisa dilakukan di tempat-tempat yang kamu kunjungi. Semua bisa dimulai dengan mengikuti open trip.
TripTrus.Com - Kita semua ingin trip yang sempurna. Apalagi, dengan waktu dan uang yang kita habiskan, liburan yang enggak bisa dinikmati membuat ngetrip jadi terasa sia-sia. TripTrus dan ZAP punya solusi untuk 5 hal kecil yang bikin ngetrip kurang oke jadi mengesankan.
1. Cuaca Tidak Mendukung
Pasti pada enggak mau kan kalo sampai di tempat ngetrip terus seharian hujan, atau ada badai yang bikin kita gak bisa ke mana-mana? Sebenarnya tidak susah buat menghindari kejadian ini. Sebelum ngetrip, cek dulu ramalan cuaca daerah yang mau dikunjungi. Bikin juga tujuan alternatif yang bisa dikunjungi meskipun hujan. Jangan lupa bawa payung dan jas hujan untuk menghindari tubuh dari air hujan.
2. Kondisi Badan Tidak Fit
Bayangkan begini, kamu ngetrip ke destinasi impian tapi begitu di sana kondisi badan ngedrop. Wah, jadi percuma repot-repot nabung dan bikin jadwal kunjungan ke sana-sini. Untuk itu, persiapkan kondisi tubuh sebelum ngetrip. Hindari deh yang namanya kurang tidur, beraktivitas yang berlebihan, makan-makanan yang bisa bikin pencernaan bermasalah. Bawa juga suplemen penambah tenaga dan cemilan sehat buat isi perut selama ngetrip. Jangan lupa minum air putih yang cukup ya.
3. Foto Ngetrip Kurang Oke
Kamu pasti gak mau dong kalau foto-foto ngetrip kamu ternyata buram, tidak fokus, atau kena photobomb (ada penampakan yang tidak diinginkan di foto). Kalau yang ini bisa diatasi dengan cari tahu terlebih dulu cara menggunakan kamera kamu, baca berbagai tips dari para fotografer kawakan buat cara ambil foto-foto yang keren. Sebelum ambil foto, lihat juga keadaan sekeliling, untuk menghindari kejadian kayak gambar di atas.
4. Kurang Informasi Tujuan Ngetrip
Pernah sampai di tempat ngetrip tapi enggak tahu mau ke mana atau apa yang mau dilakukan di sana? Kalau yang ini bisa diatasi dengan mengumpulkan informasi sebelum ngetrip. Cari tahu obyek-obyek yang bisa dikunjungi, tanya ke penduduk setempat dan traveler lain mengenai apa yang bisa dilakukan di sana. Atau, kalau mau nekad, langsung saja jalan. Kadang, sedikit nyasar malah bisa memberikan kita pengalaman ngetrip yang tak terlupakan. Kalau mau lebih gampang, ikutan ngetrip yang diadakan oleh trip operator yang handal.
5. Tumbuh Bulu di Area yang Tidak Diinginkan
Tumbuhnya bulu di area yang tidak diinginkan adalah masalah umum yang hampir dimiliki oleh semua orang, apalagi wanita. Banyak cara untuk menghilangkan bulu yang tidak diinginkan tersebut, namun, mana yang terbaik. Selama ini kaum wanita menghilangkan bulu dengan cara mencukur atau waxing, bahkan ada yang mencabut bulu. Tapi dengan Treatment Hair Removal dari ZAP bulu-bulu yang tidak diinginkan bisa hilang secara permanen. Bandingkan saja dengan teknik mencukur atau waxing yang hanya bersifat sementara dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Dengan Permanent Hair Removal dari ZAP, bulu-bulu akan tercabut sampai ke akarnya dan iritasi sangat jarang terjadi. Ini bisa dimungkinkan karena teknologi yang digunakan oleh ZAP telah memiliki sertifikasi nasional dan ZAP sendiri sudah sangat berpengalaman.
Jadi, sebelum ngetrip, datang deh ke ZAP yang ada di sembilan lokasi (Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta). Atau, telepon ke 08 7878 927 927 untuk layanan ZAP Home Service di Jabodetabek dan Bandung yang memungkinkan kamu melakukan treatment di rumah.
TripTrus.Com - Tahun Baru Cina atau dikenal juga dengan nama perayaan Imlek punya 6 kuliner khas perayaan Imlek yang tidak boleh ketinggalan jadi hidangan. Perayaan Imlek dirayakan oleh bangsa Cina dan keturunan Cina di seluruh dunia tiap tahunnya. Dari mulai sebelum malam tahun baru hingga 15 hari berikutnya, rumah-rumah dihiasi dengan berbagai dekorasi berwarna merah dan emas untuk mendatangkan keberuntungan, rejeki dan menolak mara bahaya.
1. Teh
Tradisi minum teh sudah dilakukan oleh bangsa Cina sejak ribuan tahun yang lalu. Menjelang Imlek, tiap pagi teh tawar tanpa gula harus disajikan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua. Penyajian te merupakan tanda penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
2. Yee SangHidangan ini merupakan makanan pembuka saat jamuan makan malam Tahun Baru Cina. Yee Sang terbuat dari serutan beberapa jenis sayuran seperti beberapa jenis lobak, rebung, jahe, ketimun, wortel dan jeruk bali. Selain itu diberikan saus serta potongan daging dan ikan mentah sebagai pelengkap. Hidangan khas Imlek ini merupakan lambang berlimpahnya rejeki, kemakmuran, dan kekuatan. Untuk menikmati Yee Sang, tiap orang yang ada di meja makan harus bergotong royong mengaduk Yee Sang dengan sumpit. Tidak perlu takut jika Yee Sang tumpah dari piring saji, karena ini berarti rejeki yang datang akan tumpah ruah.
3. Mie Panjang umurMie merupakan simbol untuk panjang umur bagi yang merayakan Imlek. Untuk memakannya pun ada aturannya sendiri, yaitu mie tidak boleh terputus saat diambil dengan menggunakan sumpit. Jika mie terputus, maka dianggap rejeki dan umur akan cepat habis. Sumpit digunakan untuk melambangkan pribadi penuh kesabaran dan tidak serakah maupun iri hati. Lalu, mie yang diambil harus dimasukkan ke mulut dengan cara diseruput.
4. IkanIkan bandeng yang dikukus secara utuh mempunyai arti rejeki yang tersisa atau keberuntungan, karena ikan dalam bahasa Mandarin mempunyai bunyi yang mirip dengan kata kehidupan. Sementara, warna ikan bandeng yang mengkilap melambangkan keberuntungan. Cara menghidangkannya pun punya aturan sendiri, ikan harus disajikan sebagai hidangan terakhir, lalu bagian kepala harus menghadap orang tua atau tamu. Selain itu, ikan tidak boleh dihabiskan, terutama bagian kepala dan ekornya. Ini melambangkan rejeki yang berlimpah di awal dan akhir tahun. Ikan juga mulai dimakan dari bagian dekat kepala hingga ke bagian dekat ekor. Selain bandeng, ikan lele juga dapat dihidangkan karena dianggap melambangkan rejeki yang berlebih.
5. Kue KeranjangMeski namanya adalah Kue Keranjang (Nian Gao), tapi tekstur kue ini yang kenyal dan legit lebih mirip dengan dodol. Kue keranjang juga dijadikan sajian bagi Dewa Dapur. Kue Keranjang disajikan untuk mengundang kemakmuran dari tahun ke tahun. Kue keranjang bisa awet hinga beberapa bulan. Menikmatinya pun bisa dengan berbagai cara, baik dimakan begitu saja, dikukus terlebih dahulu agar lunak, digoreng dengan tepung atau digoreng dengan telur.
6. Pangsit Pangsit yang direbus atau digoreng disajikan untuk melambangkan kekayaan. Pangsit biasanya dibuat seperti bentuk bongkahan emas dan merupakan salah satu makanan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Pangsit dimakan dengan kubis dan lobak, karena dipercaya dapat membuat kulit sehat.
TRIPTRUS - Curah hujan yang cukup tinggi di hampir seluruh wilayah Indonesia seperti akhir-akhir ini paling cocok dilawan dengan berbagai minuman hangat khas Indonesia. Minuman hangat yang manis, sedap dan mempunyai berbagai khasiat ini bisa jadi pilihan lezat untuk menghangatkan tubuh. Untuk itu, TripTrus menghadirkan 10 Minuman hangat khas Indonesia untuk TripTroops.1. BajigurMinuman hangat dari masyarakat Sunda ini relatif tidak terlalu sulit untuk dibuat, karena bahan-bahannya mudah didapatkan. Bajigur terbuat dari santan dan gula aren, lalu ditambahkan sedikit jahe, daun pandan dan sedikit garam. Bajigur bisa dengan mudah ditemukan di pedagang keliling yang lengkap membawwa penganan sebagai teman bajigur seperti ubi, pisang, dan kacang rebus, ketimus, atau getuk dan pisang goreng. Minuman hangat yang manis campur gurih ini cocok diminum di saat musim hujan atau di malam hari yang dingin.2. BandrekSatu lagi minuman hangat khas dari masyarakat Sunda dan Betawi yang terbuat dari berbagai rempah-rempah adalah Bandrek. Membuat Bandrek tidak semudah bajigur karena dibutuhkan sejumlah bumbu dan rempah seperti kayu manis, cengkeh, sereh, gula merah, santan, kapulaga dan biji ketumbar. Untuk menambah kenikmatan Bandrek, bisa juga ditambahkan susu kental manis dan potongan kelapa muda.3. Wedang RondeKalau yang satu ini adalah minuman hangat khas Solo dan Salatiga. Air rebusan jahe, gula, pandan dan serai dihidangkan di dalam gelas. Lalu dihidangkan bersama beberapa butir bola dari ubi atau tepung ketan, kacang yang disangrai di dalam gelas. Selain hangat yang didapatkan dari wedangnya, perut juga jadi sedikit terganjal dengan isi wedang ronde ini.4. SekotengAgak mirip dengan wedang ronde adalah sekoteng. Bahan-bahan pembuat kuahnya pun hampir mirip. Yang membuat berbeda adalah isinya. Minuman asli dari Jawa Tengah ini dihidangkan dengan menambahkan kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, potongan kolang-kaling dan potongan roti. Tambahkan sedikit susu kental manis untuk memberikan rasa manis. Penjual sekoteng biasanya berkeliling di daerah pemukiman penduduk sambil memikul gerobak dan mengetuk gelas dengan sendok untuk mengumumkan kehadirannya. 5. SarabbaDari Makassar juga ada minuman hangat yang dipercaya dapat memulihkan stamina di saat cuaca dingin. Minuman itu bernama Sarabba. Sarabba terbuat dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Masyarakat Makassar biasa minum ini untuk mengusir flu, menghangkatkan badan dan menyembuhkan masuk angin. Cara pembuatannya yang tidak terlalu sulit membuat Sarabba bisa jadi pilihan cocok di musim penghujan ini.6. Bir PletokWalaupun minuman ini mengandung kata "Bir", tapi tidak usah takut untuk menikmatinya, karena Bir Pletok bebas alkohol. Minuman khas masyarakat Betawi ini terbuat dari berbagai rempah yang mempunyai khasiat baik untuk tubuh dari rempah-rempah bahan minuman ini. Salah satu bahan dasar yang digunakan adalah jahe, daun pandan, serai, kapulaga, serai, kayu manis, dan merica hitam. Kayu secang juga ditambahkan untuk memberi warna merah pada minuman ini. Bir Pletok juga bisa dihidangkan dingin tanpa menghilangkan khasiat bahan-bahannya.7. Wedang UwuhMinuman hangat yang satu ini merupakan khas kota Yogyakarta. Kata "uwuh" sendiri berarti sampah dedaunan. Ini disebabkan oleh karena berbagai dedaunan dimasukkan ke dalam gelas hidangan Wedang Uwuh, yang membuatnya tampak berserakan seperti sampah. Meski begitu, dedaunan yang ada di dalam Wedang Uwuh mempunyai khasiat bagus bagi tubuh. Wedang Uwuh terbuat dari air jahe, kayu secang, cengkeh (termasuk bunga, batang dan daunnya), kayu manis dan daunnya, pala dan daun pala, akar dan daun serai, serta gula batu atau gula merah untuk memberi rasa manis. 8. Teh TaluaDahulu, Teh Talua merupakan minuman para bangsawan Sumatera Barat. Teh Talu adalah segelas teh yang diseduh dengan gula dan kuning telur. Kuning telur dan gula dikocok dulu di dalam gelas sebelum ditambahkan teh panas. Lalu ditambahkan susu kental manis. Rasa amis dari kuning telur tidak terasa karena ditambahkan juga bubuk vanili. Teh telur dianggap sukses apabila di dalam gelas terdapat tiga tingkat, yaitu warna putih dari susu kental manis, warna coklat muda dari teh dan terakhir buih kecoklatan dari telur yang dikocok. Tambahkan pula perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran. Masyarakat Minangkabau percaya Teh Talu dapat menambah stamina dan menyembuhkan berbagai penyakit ringan.9. Kembang TahuJajanan khas Betawi ini dibuat dari endapan kedelai yang direbus lalu disiram dengan air jahe yang ditambahkan gula aren serta daun pandan. Air jahe yang wangi akan membuat perut terasa hangat dan menghilangkan masuk angin. Lalu kembang tahu yang lembut akan membantu pencernaan karena mengandung banyak serat. 10. Wedang SecangTumbuhan secang atau sepang adalah tumbuhan yang mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayu secang memiliki fungsi untuk pengobatan, pewarna dan sebagai minuman segar. Kulit pohon secang dapat dijemur kemudian ditambahkan ke dalam air mendidih lalu dihidangkan panas-panas. Secang mengandung anti-bakteri dan dapat meredakan batuk, gangguan pencernaan dan sebagai obat luka.
TRIPTRUS - Untuk menikmati jernihnya Danau Labuan Cermin, kita harus pergi ke Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Danau ini merupakan salah satu obyek wisata yang belum banyak diketahui oleh para traveler. Untuk mencapai danau ini, dibutuhkan waktu 6 sampai 7 jam perjalanan darat dari Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau.
Semua rasa lelah langsung hilang begitu melihat air Danau Labuan Cermin yang berwarna hijau kebiruan yang jernih. Saat ditempa sinar matahari, permukaan air danau ini bisa memantulkan bayangan bagaikan cermin. Dari atas dermaga yang berada di pinggir danau, bisa terlihat jelas semua benda yang berada di dalam danau, bahkan sampai ke dasar danau. Di sekitar danau terdapat tempat-tempat yang menyewakan peralatan snorkeling dan ban untuk mengapung bagi para pengunjung.
Begitu memasuki Danau Labuan Cermin, langsung terasa air tawar yang sejuk sekali. Tapi, jika TripTroops bisa berenang ke dasar danau, akan terasa air asin di dasar danau. Inilah keunikan danau Labuan Cermin, dua jenis air ada di dalam satu danau. Di permukaan sampai pertengahan, air terasa tawar yang berasal dari sumber mata air di sekitar danau. Namun, beberapa meter di bawah, air terasa asin karena berasal dari air laut dari Teluk Sumbang, yang juga dialiri air tawar dari Danau Labuan Cermin. Namun harus berhati-hati, karena di beberapa bagian danau arusnya cukup kuat dan dapat menyeret orang yang tidak pandai berenang.
Kedua jenis air yang ada di danau ini tidak bercampur. Begitu juga dengan ikan-ikan di danau tersebut. Di bagian air tawar, terdapat beberapa spesies ikan air tawar, sementara di dasar danau berkeliaran ikan-ikan laut. Di dasar danau terdapat lapisan berwarna putih keruh yang berasal dari pembusukan kayu dan dedaunan yang jatuh ke danau tersebut.
Di sekitar danau juga terdapat kawasan hutan lindung yang masih rimbun dan tidak diganggu oleh penduduk setempat. Hutan ini menjadi tempat tinggal bagi berbagai satwa liar seperti bekantan, berang-berang, dan beruang madu. Selain itu, pada salah satu sisinya terdapat tebing tinggi.
Jangan lupa kunjungi juga beberapa destinasi di sekitar Danau Labuan Cermin seperti Teluk Sumbang, Teluk Sulaiman, dan tentunya Kepulauan Derawan yang juga berada di Kabupaten Berau.
Photos courtesy of: Various Sources
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) yang bernaung di bawah organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1972 mendirikan World Heritage Committee (WHC) yang menentukan berbagai tempat di dunia yang dianggap layak untuk masuk ke dalam World Heritage Sites (Situs Warisan Dunia). Dan ada 8 Situs Warisan Dunia di Indonesia yang ditetapkan oleh World Heritage Committee.
Tiap tahun, komisi ini mengadakan pertemuan untuk memilih keajaiban alam atau buatan manusia yang membutuhkan perlindungan dan menganggap tempat-tempat itu sebagai area yang harus dilestarikan. Sejak daftar situs warisan dunia disusun lebih dari 40 tahun yang lalu, kini sudah ada 980 situs dari 160 negara di seluruh dunia. TripTroops mau tahu apa saja tempat-tempat itu yang ada id Indonesia? Baca terus.
1. Komplek Candi Borobudur
Wajar saja jika candi Borobudur masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia. Candi Borobudur merupakan tempat pemujaan terbesar bagi para penganut agama Buddha. WHC menetapkan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon masuk ke dalam satu komplek candi Borobudur. Ketiga candi tersebut berada dalam satu tarikan garis lurus yang menyimbolkan bahwa ketiga candi itu memiliki hubungan khusus, meski tidak dibangun dalam waktu yang bersamaan. Komplek Candi Borobudur masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.
2. Taman Nasional Komodo
Situs Warisan Dunia di Indonesia yang ini juga masuk ke dalam daftar pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo yang memiliki luas 1.733 kilometer persegi (603 meter persegi merupakan daratan), di dalamnya juga termasuk Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan 26 pulau kecil lainnya. Taman nasional yang didirikan pada tahun 1980 ini awalnya hanya dijadikan sebagai tempat pelestarian hewan Komodo (Varanus komodoensis), tapi kini juga melestarikan hewan lain, termasuk hewan laut. Habitat Komodo sendiri dibatasi di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Gili Motang, dan Flores. Komodo dapat tumbuh hingga mencapai panjang 3 meter dan berat mencapai 70 kilogram.
3. Komplek Candi Prambanan
Satu lagi candi di Indonesia yang masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1991 adalah Komplek Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Prambanan merupakan candi agama Hindu terbesar yang dibangun untuk memuja Dewa Shiwa, Wishnu, dan Brahma di Indonesia. Selain tiga bangunan utama candi, di sekitar Prambanan juga terdapat ratusan candi-candi lain seperti Candi Ratu Boko yang dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang, termasuk pula Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung.
4. Taman Nasional Ujung Kulon
Di ujung barat pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Banten, terdapat area seluas 1.206 km persegi yang menjadi bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon. Taman Nasional Ujung Kulon adalah satu-satunya suaka bagi Badak Jawa, yang saat ini diperkirakan tinggal berjumlah kurang lebih cuma 35 ekor. Taman nasional ini juga merupakan tempat pelestarian 57 spesies tumbuhan langka, 35 spesies mamalia termasuk Banteng, Lutung Budeng, Owa Jawa, Macan Tutul Jawa, dan Pelanduk Jawa. Di taman nasional ini juga tercatat ada sekitar 72 spesies reptil dan amfibi, serta 240 spesies burung dan unggas. Gunung Krakatau, Pulau Panaitan, dan Pulau Peucang di Selat Sunda juga termasuk ke dalam area Taman Nasional Ujung Kulon. Pada tahun 2005, kawasan ini juga dinobatkan sebagai Taman Warisan ASEAN.
5. Sangiran
Situs Warisan Dunia yang satu ini bisa dibilang cukup unik dan amat penting bagi dunia arkeologi dan antropologi, TripTroops. Di Sangiran, Jawa Tengah, ada area seluas 56 km2 yang oleh para arkeolog dunia dianggap sebagai situs terpenting untuk mempelajari fosil manusia. Situs Sangiran ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1883. Tapi baru pada tahun 1936 sampai 1941, diawali oleh antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, ditemukan leluhur pertama manusia -- yaitu Phitecanthropus erectus. Fosil yang dikenal dengan nama Manusia Jawa ini kemudian mendapatkan nama Homo Erectus. Selain itu, ditemukan pula fosil manusia berukuran besar yang disebut Meganthropus. Pemerintah Indonesia pada tahun 1977 menetapkan area Sangiran sebagai daerah cagar budaya dan UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1996.
6. Taman Nasional Lorentz
Di ujung Timur Indonesia, area Taman Nasional Lorentz dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1999. Taman Nasional Lorentz seluas 2,35 juta hektar merupakan area perlindungan terluas di Asia Tenggara. Kawasan ini merupakan salah satu dari tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Saking luasnya taman nasional ini, masih banyak daerah yang belum dieksplorasi dan dipetakan. Di sini juga terdapat Gunung Cartenz dengan Puncak Jaya-nya yang merupakan gunung tertinggi ke-9 di dunia. Lorentz juga dianggap sebagai salah satu taman nasional dengan ekologi paling beragam di dunia. Dengan 630 spesies burung, 123 spesies mamalia, serta ratusan spesies ikan, maka tidak heran kalau Lorentz patut untuk dijaga dan dilestarikan.
7. Hutan Hujan Tropis di Sumatera
Tiga taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjadi bagian dari daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2004. Area dengan total luas 25.951 kilometer persegi ini mewakili area hutan yang penting keberadaannya bagi Pulau Sumatera, karena keanekaragaman hayati, serta hutan dataran dan pegunungan. Selain itu ketiga area ini merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan dan berbagai keindahan alam di dalamnya, seperti Danau Gunung Tujuh (danah tertinggi di Asia Tenggara) dan Gunung Kerinci menambah pentingnya area hutan hujan tropis ini. Di ketiga taman nasional ini di dalamnya terdapat sekitar 50% dari total varietas tanaman di Sumatera. Dan di ketiga area ini terdapat bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi) dan bunga tertinggi di dunia (Amorphallus titanium).
8. Sistem Subak di Bali
Nama resmi Situs Warisan dunia yang baru masuk ke daftar UNESCO pada tahun 2012 ini adalah Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy (Lansekap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Perwujudan Filosofi Tri Hita Karana). Sistem irigasi Subak yang sudah digunakan di Bali sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu merupakan sistem ekologi tradisional yang membuat masyarakat agraris di Bali tidak melupakan Tri Hita Karana, yaitu hubungan antara manusia, bumi, dan para dewa.
Meski punya bentuk dan rasa yang unik, tapi nama buah matoa belum dikenal luas. Buah matoa yang unik dan berkhasiat ini asli berasal dari Papua lho, TripTroops!Buah matoa yang punya nama latin Pometia Pinnata ini tumbuh di pohon tinggi yang bisa mencapai 18 meter dan diameternya bisa mencapai 1 meter. Buah ini sekilas terlihat seperti kedondong, karena bentuknya yang mirip, meski ukurannya lebih kecil. Namun, berbeda dengan kedondong yang kulitnya menempel di daging buah, kulit buah matoa ternyata mudah dikupas, seperti mengupas kulit buah kelengkeng. Jadi TripTroops tidak usah repot mengupas matoa dengan pisau. Cukup dengan menekan dengan ujung kuku saja, maka kulit buah matoa akan mudah terbuka.Di Papua, buah matoa mempunyai dua jenis yang populer, yaitu matoa kelapa dan matoa pepeda. Daging buah matoa kelapa bersifat kenyal tapi kering, sedangkan buah matoa pepeda memiliki daging yang lembek dan sedikit lengket. Daging buah matoa sendiri kurang lebih teksturnya mirip dengan buah rambutan. Tapi, jika rambutan seringkali dagingnya menempel pada biji, buah matoa dagingnya dengan mudah dapat dilepas dari bijinya. Buah matoa biasanya berwarna hijau kemerahan atau keunguan seperti buah manggis.Keunikan lain dari buah matoa adalah aromanya yang sekilas mirip dengan aroma buah durian. Dan saat digigit pun aroma durian itu sedikit terasa di lidah. Meskipun begitu, buah matoa ini sama sekali tidak punya hubungan saudara dengan buah durian. Dan buat matoa juga kaya vitamin C dan vitamin E. Sayangnya, konsumsi berlebih buah matoa dapat menyebabkan "mabuk" karena rasa manis buah matoa berasal dari kandungan glukosa jenuh yang cukup tinggi. Sebagai informasi, vitamin C mempunyai khasiat untuk daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan. Vitamin C dalam buah matoa juga bisa menangkal radikal bebas yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, vitamin E dalam buah matoa dapat bermanfaat buat elastisitas dan kelembaban kulit dan membantu meringankan stress, meningkatkan kesuburan, serta dapat meminimalkan resiko penyakit kanker dan jantung koroner.Buah matoa biasanya berbuah satu kali dalam setahun, yaitu antara bulan Juli sampai Oktober. Di Papua, buah matoa tumbuh tersebar dari dataran rendah hingga ketinggian + 1200 mdp; (meter di atas permukaan laut. Untuk dapat tumbuh subur, buah matoa memerlukan curah hujan yang tinggi (lebih dari 1200 mm/tahun). Pohon matoa juga tidak perlu perawatan yang rumit karena pohon dan buah matoa cukup kebal terhadap gangguan serangga. Buah matoa yang sudah dipetik tidak dapat bertahan lama di luar lemari es, jadi kalau TripTroops beli buah matoa dan ingin buahnya tetap segar lebih lama, jangan lupa untuk disimpan di dalam kulkas ya. Tapi tampaknya susah untuk menahan diri tidak menghabiskan buah matoa. Karena sekali coba, besar kemungkinan kamu baru bisa berhenti makan setelah buahnya habis.
Pulau Pahawang dan beberapa pulau di sekitarnya mulai banyak dikunjungi traveler nusantara dan manca negara Selatan. Kalau selama ini Provinsi Lampung banyak dikenal dengan obyek wisata seperti Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas atau Teluk Kiluan, kini wilayah Lampung Selatan mulai jadi favorit para penggemar wisata bahari. Pahawang adalah nama desa yang terletak di kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesaran. Pulau seluas 1.084 hektar yang terletak tidak jauh dari Teluk Punduh ini terbagi menjadi dua pulau, yaitu Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Pulau Pahawang punya enam desa, yaitu Suakbuah, Penggetahan, Jeralangan, Kalangan, Pahawang, dan Cukuhnyai.Untuk mencapai Pulau Pahawang, traveler harus menggunakan perahu motor selama kurang lebih satu jam perjalanan dari Dermaga Ketapang, kecamatan Padang Cermin. Perjalanan menuju Pulau Pahawang Besar bisa dinikmati dengan melihat jernihnya air laut dan berbagai satwa laut yang dapat terlihat dari perahu yang ditumpangi. Perahu biasanya akan membawa ke Pulau Pahawang Besar, yang merupakan tempat tinggal sebagian besar penduduk. Para traveler biasanya menginap di penginapan atau homestay yang terdapat di Pulau Pahawang Besar. Untuk menikmati alam bawah air dan pemandangan di sekitar Pahawang, traveler dapat menggunakan perahu motor yang dapat disewa untuk satu hari penuh. Gugus karang di bawah laut Pulau Pahawang terasa sungguh menakjubkan. Ditambah air laut yang berwarna hijau toska serta ikan-ikan yang berkeliaran di antara karang membuat kita betah berlama-lama snorkeling di sini. Perahu juga bisa mampir di Pulau Pahawang Kecil, yang jaraknya 10 menit dari Pulau Pahawang Besar. Di Pulau Pahawang Kecil ini terdapat satu cottage pribadi yang dimiliki oleh warga negara asing. Pemandangan pasir putih di pantai serta latar belakang barisan bukit ditambah suasana yang tenang membuat Pulau Pahawang Kecil jadi sulit untuk ditinggalkan. Di Pahawang Kecil ada sebuah area bernama Tanjung Putus yang menyambungkan antara Pulau Tanjung Putus dan Pulau Pahawang Keci. Nama Tanjung Putus diberikan karena apabila air laut pasang jembatan alami ini terendam air, sehingga hanya dapat dijejaki jika air berada dalam kondisi surut. Tanjung Putus juga merupakan salah satu spot menyelam atau snorkeling favorit traveler. Spot snorkeling lain yang diminati oleh para traveler di sekitar Pulau Pahawang adalah Pulau Kelagian. Kelagian berjarak sekitar 45 menit dari Pahawang Besar. Sama seperti spot-spot snorkeling di Pahawang dan Tanjung Putus, Pulau Kalegian juga memiliki pemandangan alam bawah laut yang menawan. Pulau Kalegian juga memiliki pemandangan matahari terbenam yang luar biasa indahnya. Jadi, jangan lupa untuk menyaksikan ini sambil beristirahat setelah seharian sibuk snorkeling.
Di setiap akhir musim kemarau, Desa Tapen, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur, orang-orang berkumpul untuk menyaksikan ritual Ojung. Ritual ini dilakukan sebagai permohonan turunnya hujan kepada Tuhan. Seperti apa ritual Ojung ini? Baca terus di sini.Ritual Ojung yang unik ini tidak hanya dilakukan di Bondowoso saja. Ritual ini juga dilakukan di Pulau Madura dan di Tengger, Gunung Bromo. Yang membedakan antara ritual Ojung di Bondowoso dan Madura dengan yang di Tengger adalah waktu pelaksanaannya. Di Bondowoso dan Madura, Ojung dilakukan untuk mengundang turunnya hujan setelah musim kemarau, sementara di Tengger, Ojung diadakan tiap perayaan hari raya Karo. Dalam Ojung, dua orang pria berhadapan dengan bertelanjang dada sambil menggenggam erat sebatang rotan. Saat musik dimainkan, kedua pria tersebut bergoyang mengikuti alunan musik. Tidak hanya itu saja, rotan yang dipegang kemudian digunakan untuk saling menyabet lawan. Dari luka yang meneteskan darah, diharapkan akan dapat mengundang turunnya hujan. Untuk memulai ritual Ojung, diperlukan dua orang pria, satu orang wasit, satu orang pendamping untuk tiap petarung Ojung, dan dua orang yang akan menandai luka akibat sabetan rotan. Di Madura, para petarung Ojung harus mengenakan pelindung muka dan kepala yang terbuat dari sabut kelapa. Tapi di Bondowoso, petarung Ojung hanya mengenakan kopiah dan odheng (ikat kepala) yang diikatkan di pinggang. Meskipun begitu, ada larangan untuk menyabetkan rotan ke bagian muka atau kepala. Daerah target sabetan hanyalah bagian leher, dada, perut, lengan atas, dan punggung.Tiap pertandingan Ojung terdiri dari tiga ronde. Tiap ronde para petarung harus berusaha mendaratkan sebanyak-banyaknya pukulan rotan ke tubuh lawannya. Tiap luka yang timbul akan segera diberi tanda oleh kedua orang yang bertugas. Setelah tiga ronde berakhir, peserta yang menyabetkan luka paling banyak dinyatakan sebagai pemenang. Ritual Ojung ini juga dianggap sebagai tanda keberanian mental dan kejantanan para pesertanya. Namun, meski bersifat Ojung bersifat keras dan para petarungnya saling melukai, tiap selesai satu pertandingan kedua peserta harus tetap bergoyang dan bersalaman untuk menunjukkan tidak adanya permusuhan atau dendam setelah acara ini selesai.Ojung biasanya dilaksanakan tiap bulan kedelapan penanggalan Madura, yaitu bulan Rebbe. Di bulan ini masyarakat Madura dan Bondowoso mengadakan slametan desa yang dinamakan Gadhisa. Acara ini dilakukan untuk menjaga desa dari bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan. Sehari setelah Gadhisa, para penduduk baru mengadakan ritual Ojung. Jika dulu Ojung hanya boleh diikuti oleh peserta berumur 21-50 tahun, kini banyak peserta berumur 10-20 tahun yang mengikuti Ojung.Jangan lupa masukkan ini sebagai salah satu agenda tujuan trip kamu.
Di bagian barat lereng Gunung Lawu, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sebuah bangunan bernama Candi Sukuh yang menyimpan misteri tersendiri. Sebagai salah satu dari beberapa candi yang terdapat di kaki Gunung Lawu, Candi Sukuh memiliki keunikan baik dalam hal bentuk bangunan dan relief serta patung-patung yang berada di sekitarnya. Di pertengahan abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, dengan masuknya agama Islam yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief lingga dan yoni, perlambang alat kelamin pria dan wanita.Sir Thomas Raffles, penguasa Jawa pada masa itu, mengunjungi Candi Sukuh dan melihat kondisi candi itu dalam keadaan yang penuh kerusakan. Banyak patung yang dirusak, bahkan sebuah patung lingga berukuran besar pecah menjadi dua bagian. Raffles menyimpulkan bahwa perusakan ini dilakukan oleh para penganut agama Islam di abad 16, berdasarkan pola kerusakan yang sama di daerah-daerah yang menjadi titik penyebaran agama Islam.Berbeda dengan kebanyakan candi agama Hindu lainnya, Candi Sukuh tidak menghadap ke arah terbitnya matahari, melainkan menghadap ke arah barat. Selain itu, bentuk bangunannya juga berbeda. Bisa dibilang bahwa bangunan Candi Sukuh sekilas mirip dengan bangunan suku Maya di Amerika Selatan yang lebih mirip dengan piramid terpotong yang dikelilingi oleh monolit dan patung-patung besar. Bentuk bangunan Candi Sukuh lebih menyerupai trapesium dengan tiga teras bertingkat dengan satu anak tangga di bagian tengah sisi depan candi tersebut. Bentuk ini diperkirakan dibuat karena semakin berkurangnya pengaruh agama Hindu, yang menyebabkan pembuat candi kembali menggunakan desain dengan pola animisme.Saat memasuki Candi Sukuh, jelas terlihat relief yang menggambarkan hubungan badan dengan penggambaran lingga dan yoni. Tapi jangan berpikiran kotor dulu, TripTroops, bentuk-bentuk itu merupakan lambang untuk menghilangkan atau menyembuhkan segala kekotoran di dalam hati. Dahulu, di puncak Candi Sukuh terdapat sebuah patung lingga berukuran sekitar 1,8 meter. Patung ini kemudian dipindahkan untuk ditampilkan di Museum Nasional di Jakarta. Di sisi sayap utara gapura pintu masuk Candi Sukuh terdapat relief raksasa yang menggigit ekor ular. Relief ini merupakan lambang dari sengkalan memet (lambang tahun pembuatan) yaitu tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi. Tahun itu dianggap sebagai tahun diselesaikannya pembuatan Candi Sukuh. Sementara itu, di sisi selatan terdapat relief raksasa memakan manusia, yang juga merupakan sangkalan memet dengan arti yang sama dengan gapura sisi utara.Selain bangunan candi, di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna. Lalu ada pula relief Dewi Kala yang berubah jadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa yang berada dalam keadaan terikat. Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar, serta beberapa patung dengan bentuk pria yang sedang menggenggam (maaf) alat kelaminnya.Untuk mencapai Candi Sukuh, TripTroops bisa menggunakan jalur Solo, dengan menaiki bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sebelum sampai di Terminal Tawangmangu, turunlah di Terminal Pandan dan menaiki bus atau angkot menuju Pertigaan Nglorog. Sesampai di sana, Candi Sukuh bisa dicapai dengan menaiki ojek - kendaraan satu-satunya yang menuju Candi Sukuh karena jalannya yang cukup terjal. Kalau TripTroops tidak biasa berjalan di jalur menanjak yang terjal, disarankan untuk menumpangi ojek. Dan dengan menambah sedikit biaya, ojek dapat diminta menunggu karena tidak ada kendaraan yang menunggu di Candi Sukuh. Untuk masuk ke Candi Sukuh juga tidak mahal. Ada sedikit biaya untuk membayar tiket yang harganya berbeda untuk pengunjung lokal dan pengunjung mancanegara.
Photos courtesy of: Wikipedia