TripTrus.Com - Ada satu jenis makanan khas yang unik dan dijumpai di daerah Gombong Kabupaten Kebumen. Mungkin banyak orang yang belum tahu dan tentu saja belum pernah mencicipinya.
Di daerah Gombong atau tepatnya daerah wonokriyo perempatan kalitengah yakni dari Gombong ke selatan, maka dapat dijumpai satu makanan yang disebut Gembus. Gembus sebenarnya makanan yang relatif cukup enak, khususnya jika dimakan saat malam dan masih hangat selepas digoreng. Makanan ini berasal dari ubi singkong dengan rasa yang tidak kalah dengan makanan-makanan kota. Gembus berbentuk untingan macam klanthing tapi berukuran lebih besar. Kalau klanthing digoreng sampai kering, maka geblek ini tidak sampai kering sehingga masih terasa liat saat digigit.
[Baca juga : Yuk Ke Kudus, Lihat Museum Jenang Pertama Di Indonesia]
Saya sendiri belum pernah melihat proses pembuatannya tapi mendengar dari cerita bapak penjualnya. Jadi proses pembuatannya mulai dari pengupasan singkong, kemudian dicuci dan diparut dengan mesin. Setelah itu parutan singkong diberi bumbu dan dikukus untuk dijadikan adonan. Dengan ditambah sedikit tepung maka adonan ini kemudian dibentuk menjadi berbentuk panjang dan melingkar seperti cincin. Gembus ini siap untuk digoreng dan dimakan. Jadi biasanya Gembus disiapkan oleh penjualnya dalam bentuk siap goreng seperti itu.
Belajarlah menyalahkan diri sendiri, karena menyalahkan orang lain tak perlu belajar. #gembus #pagiku
A post shared by DiDotc (@dotcfreakz) onMar 9, 2018 at 1:34pm PST
Penjual Gembus biasa berjualan dengan menggunakan angkringan yang dipanggul. Satu bagian untuk wadah Gembus siap goreng. Bagian yang lainnya untuk tempat anglo dan wajan penggorengan. Untuk menggoreng Gembus ini digunakan anglo tanah liat dengan bahan bakar arang. Tetapi kalau sekarang lebih banyak penjual Gembus yang menggunakan kompor minyak tanah atau kompor gas. Setelah di lokasi, kemudian mulai menggoreng Gembus ini dan disajikan di tempat dasaran dari bambu. Gembus digoreng dalam minyak yang cukup panas sehingga diperoleh Gembus matang dan tidak keras. (Sumber: Artikel kabarkebumen.com, Foto catatanalamat.blogspot.com)
TripTrus.Com - Museum yang dibangun oleh pabrik jenang Mubarok Food di Jalan Sunan Muria Kudus, Desa Glantengan, Kecamatan Kota itu adalah yang pertama di Indonesia.
Selain dikenal sebagai kota Kretek dan wisata religi, diam-diam Kudus juga mempunyai Museum Jenang. Namanya " Museum Jenang Kudus" . Museum yang dibangun oleh pabrik jenang Mubarok Food di Jalan Sunan Muria Kudus, Desa Glantengan, Kecamatan Kota itu adalah yang pertama di Indonesia.
Dari alun-alun arah utara sekitar 300 meter. Museum Jenang meneguhkan bahwa Kudus juga kota penghasil jenang terbesar di Jawa Tengah. Ini melengkapi destinasi sebelumnya yaitu makam Syeh Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus dan Raden Umar Said atau Sunan Muria.
#museumjenangkudus#
A post shared by Octa Kiem Ing (@octakieming) onMay 1, 2018 at 12:43am PDT
Museum Jenang tepatnya di lantai dua, gedung dan showroom Mubarok Food Cipta Delicia Kudus. Direktur Utama Mubarok Food Cipta Delicia, Muhammad Hilmy mengatakan, museum yang dibuatnya itu, menggambarkan suasana di wilayah Kabupaten Kudus. Selain itu, menceritakan aktvitas masyarakat setempat pada tahun 1930-an, di Pasar Bubar Menara, sebagai pasar pertama jenang Kudus.
[Baca juga : 4 Kuliner Khas Kudus Yang Siap Bikin Perut Anda Kenyang]
" Museum Jenang ini satu-satunya dan pertama di Indonesia, kita ingin mengangkat citra Kudus melalui produk jenang," kata Hilmy, dikutip dari keterangan pers tertulis, Jumat 23 Juni 2017.
Pria ini menjelaskan, di dalam Museum Jenang disajikan berbagai kisah Kudus tempo doeloe, awal adanya pembuatan jenang. Kemudian menggambarkan suasana komplek Masjid Menara dan makam Sunan Kudus yang tersusun rapi di dalam maket dan sebuah kitab Alquran besar di sampingnya.
Tidak hanya itu. Di sebuah ruangan yang cukup luas tersebut, juga berdiri sebuah rumah adat khas Kudus. Selain itu, miniatur menara setinggi lima meter dan kisah perjalanan Mubarok Food Cipta Delisia dari masa ke masa. " Di sini bertemunya seni, budaya, bisnis, pariwisata, ekonomi dan berbagai aspek lainnya. Maka kami dedikasikan Mubarok Food sentra bisnis dan budaya," tandasnya.
Menurut Hilmy, jika wisatawan ingin melihat peta wilayah Kudus, secara garis besar bisa melihat Musem Jenang. Sejarah produk jenang, sampai ramainya pengunjung di komplek menara dan masjid Al Quds serta makam Sunan Kudus juga tergambar lengkap.
Adapun cerita jenang Khas Kudus, katanya, dimulai dari produk milik H Mabruri dan istrinya Hj Alawiyah. Pasangan suami istri tersebut memulai bisnisnya membuat jenang. Jenang tersebut dijual di Pasar Bubar Menara pada tahun 1930.
" Awalnya belum ada merk, kemudian seiring jalannya waktu akhirnya dinamai Sinar 33. Nomor itu diambil dari nomor rumah, yang juga sebagai tempat produksi. Kini namanya Mubarok Food," imbuhnya.
setelah hampit 1,5th walk uot dari tempat kerja ini, dan sekarang kembali lagi jebule apik setengah kaget ora percoyo lek iki biyen aq melu gawe ngasi 80% walaupun akhire dipecat π #museumjenangkudus
A post shared by yocky (@yockyjs) onMay 29, 2018 at 10:37pm PDT
Menurut Hilmy, jumlah pengunjung Musem Jenang sampai saat ini cukup lumayan. Kebanyakan merupakan wisatawan yang ingin berbelanja jenang. Lalu penasaran mampir dan masuk. Mereka senang karena bisa mengetahui sejarah jenang sambil berfoto selfie secara gratis. " Jumlah pengunjung meski belum banyak, sudah lumayan, tujuan utamanya membeli oleh-oleh. Museum ini kami sediakan secara gratis untuk siapa saja yang ingin berkunjung," terangnya. (Sumber: Artikel travel.dream.co.id, Foto youtube.com)
TripTrus.Com - Kudus, kota yang lebih dikenal sebagai penghasil kretek bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang tepat untuk Anda kunjungi. Selain kotanya yang terlalu besar, suasana kota Kudus yang tak terlalu ramai bisa membuat Anda betah. Berbagai wisata seru bisa Anda kunjungi mulai dari Gunung Muria, Museum Kretek, Simpang Tujuh hingga Menara Kudus. Di balik tampilan kotanya yang tak terlalu ramai, tersembunyi kuliner-kuliner nikmat yang siap mengisi perut Anda. Rasa kulinernya yang identik dengan hidangan khas jawa tentunya bisa Anda rasakan.
Berikut KompasTravel himpun 4 kuliner khas Kudus yang wajib Anda cicipi:
1. Lentog Tanjung
. LENTOK --------------- siapa yang belum pernah mencoba makanan satu ini ? . kalau yang pernah dikudus makanan ini selalu buat kangen, meskipun sederhana tapi selalu dicari . . LENTOG TANJUNG Pak Mitro jln Tanjung Karang KUDUS 59349 . Lentog - 4K buka : 06:00 - habis . #lentog #lentogtanjung #makanankhaskudus #sekitarkudus #kulinerkudus #kuduskuliner #delicious #yummy #foodphotography
A post shared by Kuliner Surabaya l Foodieπ (@e_ndro) onApr 8, 2018 at 11:53pm PDT
Berkunjung ke Kudus tak lengkap jika belum merasakan Lentog. Hidangan yang hampir mirip opor ini cocok jika disantap sebagai sarapan. Lentog sendiri berisikan lontong dengan lauk sayur nangka muda, sayur tahu dan tempe, diguyur santan kental, dan ditaburi bawang goreng. Lentog biasa disajikan dengan piring kecil dialasi daun pisang, pas untuk hidangan sarapan. Lentog lebih nikmat disantap dengan lauk tambahan sate telur puyuh bumbu semur, sate usus, ditambah kerupuk.
Untuk mencicipi Lentog tanjung ini , Anda bisa mengunjungi wilayah Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Di sebuah jalan desa ini, ada deretan kios-kios kecil yang menjajakan lentog. Selebihnya, pedagang bertebaran di area desa.
[Baca juga : Destinasi Ramadan, Berkunjung Ke Pesantren Bernuansa Pecinan Di Rembang]2. Soto Kudus
Lunch #sotokudus #instapic #instafood #happymoments #like4like
A post shared by Laurence Herlina (@herlinalaurence) onFeb 15, 2017 at 11:19pm PST
Soto Kudus tampil berbeda dibandingkan dengan soto-soto lain. Salah satunya yang membuat berbeda yakni sajiannya identik dengan mangkuk mungil. Soto Kudus memiliki isi berupa daging ayam, kecambah serta taburan bawang putih goreng. Ayamnya sendiri yang dipakai di Soto Kudus adalah ayam kampung karena citarasanya yang lezat dan gurih.Tak ketinggalan, biasanya soto kudus ini disajikan dengan kudapan sate-satean serta perkedel. Sate usus, sate telur puyuh dan gorengannya siap tersedia di meja Anda. Jangan lupa untuk menambahkan sedikit kecap, jeruk nipis dan sambal agar terasa lebih nikmat.3. Soto Kerbau
Selamat berbuka puasa π #kudus #jateng #sotokerbau
A post shared by Febriana Isti Setyaputri (@putri_febriana94) onMay 23, 2018 at 4:07am PDT
Konon masyarakat Kudus pernah ”dilarang” mengonsumsi daging sapi. Sunan Kudus yang kala itu menyebarkan agama Islam di Kudus, mensosialisasikan agama Islam kepada penduduk yang memeluk agama Hindu dan Buddha dengan cara simpatik. Soto daging kerbau dari penampakannya tak terlalu berbeda dengan soto daging sapi atau ayam. Keduanya sama-sama disajikan dalam mangkok dengan bahan pelengkap, seperti taoge dan potongan daging kerbau dengan ukuran cukup besar. Tak lupa limpahan bawang merah goreng di atasnya.
Citarasanya yang menggoyang lidah membuat seolah satu porsi soto kerbau saja tak akan pernah cukup. Sensasi rempah dan rasa gurih khas soto bisa semakin diperkaya dengan tambahan kecap manis, perasan jeruk nipis, serta tak lupa sambal untuk ”memanaskan” suasana.
4. Nasi Pindang Kerbau
Selain soto, lentog, jenang...makanan ini juga merupakan yang 'khas' di #Kudus namanya #nasipindang soal rasa savory and sweet delicious taste π #nasipindangkudus #nasipindangkerbau #nasipindangparu #jajankemarin #travelwork #betarienrosana
A post shared by Betaria Septiarini Rosana (@betarien) onFeb 10, 2017 at 5:04pm PST
Nasi pindang kerbau merupakan nasi yang disajikan di atas piring beralas daun pisang. Nasinya pun kemudia disiram kuahnya kecoklatan dengan potongan daging kerbau yang lagi-lagi berukuran besar. Biasanya di bagian atas, terdapat daun melinjo dan taburan bawang merah goreng yang melimpah. Paduan daun melinjo yang segar dan gurih bawang merah goreng, melengkapi cita rasa pindang kerbau yang bercita rasa manis. (Sumber: Artikel lkompas.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Tim destinasi Ramadan mengunjungi Kota China kecil di Lasem, Jawa Tengah. Tepatnya ke sebuah pesantren bernuansa negeri Tirai Bambu. Untuk sampai Kabupaten Rembang ditempuh dengan penerbangan dari Jakarta ke Semarang. Setelah itu dilanjutkan lewat jalur darat selama tiga jam menyusuri Jalur Pantura. Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, untuk menuju ke kota santri ini, para pengunjung bisa naik sepeda. Olahraga kecil sambil bernostalgia menikmati arsitektur khas negeri China.
Ponpes kauman lasem #explore#explorelasem#vakansinesia#lasemkotapusaka#lasemkotatua
A post shared by L A S E M β€β€β€ Tour guide (@yanto.ryan) onMay 13, 2018 at 7:40am PDT
[Baca juga : Dua Pantai Indah Indonesia Versi Media Amerika Serikat]
Setiap melewati rumah, beragam pintu terdapat huruf kanji yang berisi kalimat-kalimat bijak. Memasuki kawasan pesantren, wisatawan akan disambut pos ronda berwarna merah. Saat masuk, disambut dengan ornamen-ornamen China. Perpaduan budaya China dan Jawa sangat melekat di pesantren ini.
PonPes dan Pecinan menyatu dlm Pesona Lasem #kesengsemlasem #pesonaindonesia #rembangkece #pecinanlasem #ponpeslasem
A post shared by Desi PanaLukan (@panalukan) onNov 5, 2016 at 7:09am PDT
Toleransi antar etnis dan agama juga terlihat dari warga sekitar yang menyumbang lampion untuk pesantren. Yang menarik, tinggi toleransi di tempat ini membuat warga etnis China di sekitar tertarik untuk mempelajari Islam dan memilih menjadi mualaf. Salah satunya Ustaz Javier.
Destinasi selanjutnya adalah berziarah ke Pasujudan Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim. Semasa hidupnya, Sunan Bonang telah menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Pasujudan Sunan Bonang untuk mendekatkan diri dan berdoa kepada Allah SWT berwujud batu. Tak heran banyak pengunjung penasaran melihat batu tempat bersujudnya Sunan Bonang.
Ada juga Masjid Sunan Bonang. Masjid ini sudah ada sejak tahun 500 masehi. Masa dimana Sunan Bonang menjalankan misinya menyebarkan agama islam. Dan sekarang saat mencari suasana alam di Rembang untuk ngabuburit. Pantai Karang Jahe dapat menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu sambil menanti azan maghrib. (Sumber: Artikel liputan6.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Harus diakui kalau Indonesia punya keindahan alam yang begitu luar biasa. Kamu bisa memilih mau menikmati keindahan hijaunya pegunungan atau merdunya desiran ombak di pantai.
Keindahan ini telah diakui dunia, banyak situs dari negara lain yang mengulas keindahan alam Indonesia. Salah satunya yang dilakukan Thrillist belum lama ini.
Situs dari Group Nine Media ini mengulas tentang pantai terindah di Indonesia. Mereka memilih dua diantara sekian banyaknya pantai dan ternyata bukan di Bali. Pantai apa saja itu?
[Baca juga : Menu Buka Puasa Gratis Di 5 Masjid Yogyakarta Ini Seperti Rumah Makan]
1. Gili Trawangan, LombokCaught sunset at Gili Trawangan π pardon the slanted photo but I thought it made it look more artistic. Great island! Enjoyed the stay! ππ . . . . . #gili #gilitrawangan #giliislands #travel #lombok
A post shared by Sherly (@_sherx) onMay 29, 2018 at 8:59pm PDT
Gili Trawangan memang menyajikan keindahan yang tidak bisa didapat di tempat lain. Gili Trawangan merupakan pulau terbesar dari tiga pulau kecil di barat laut Lombok. Di Gili Trawangan kamu tak akan menemukan satupun kendaraan bermotor.
Nah, menurut Trillist, Gili Trawangan menawarkan kenikmatan 'surga' bagi para pengunjung. Di sana kamu dapat melakukan berbagai aktivitas seperti snorkeling atau melihat matahari terbenam. Trillist juga menyarankan pembacanya untuk datang ke Gili Meno dan Gili Air.
2. Pulau Tuangku, Aceh
Petit village de pêcheurs de Haloban π π π¦ #village #beautifulsky #paradise #southeastasia #backpaking #backpaker #travel #travelling #beach #island #islandlife #islandvibes #islandparadise #sky #fishermen #tropical #palmtrees #banyakisland #pulaubanyak #haloban #sumatra #pulautuangku #exploreindonesia #aceh #frenchtraveler #travelphotography #traveltheworld #travelpics #instatraveling #instapasspor
A post shared by @ ilies.j onApr 14, 2017 at 6:04pm PDT
Pulau Tuangku merupakan salah satu bagian dari Pulau Banyak yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera. Tuangku adalah pulau terbesar. Terdapat pula pulau lain seperti Pulau Panjang, Pulau Ashok, Pulau Biawak, Pulau Lambudung, Pulau Tailana dan Pulau Palambak Besar.
Situs Trillist mengatakan Pulau Tuangku masih sangat asri. Kamu bisa berselancar sepuasnya di sana. Sayangnya, Trillist menjelaskan kalau akses ke pulau ini masih sangat sulit dijangkau. (Sumber: Artikel merahputih.com, Foto flickr.com)
TripTrus.Com - Siapa yang suka berbuka puasa dengan hidangan gratis yang tersedia di masjid-masjid saat bulan Ramadhan? Jika Anda sedang berada di kota Yogyakarta, maka siap-siap untuk makan gratis di beberapa masjid besar di kota pelajar tersebut. Tak sekedar takjil, namun hidangan yang disediakan mirip dengan rumah makan. Menunya adalah nasi lengkap dengan lauk pauk dan minuman.
Sebuah hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga"
Rupanya membuat banyak sekali muslimin terpacu untuk bersedekah. Mereka beramai-ramai menyumbang untuk hidangan berbuka puasa di masjid-masjid kota Yogyakarta agar para musafir dapat menikmati hidangan tersebut.
Dimana saja masjid yang menyediakan hidangan berbuka layaknya rumah makan tersebut? yuk simak berikut ini seperti dilansir laman jogjastudent.com:
1. Masjid Gedhe Kauman
19 Mei 2018 (17:28 wib). . #latepost #jogja #mahasiswajogja #masjidgedhekauman
A post shared by Taufik A. Nurrohim (@tata_amertha96) onMay 19, 2018 at 2:06pm PDT
Masjid ini letaknya di barat alun-alun Yogyakarta, dan selalu ramai dikunjungi jama’ah. Saat Ramadhan ada hidangan berbuka yang disediakan dan khusus hari Kamis, pihak keraton akan memasak menu tongseng atau gule kambing untuk buka puasa.
2. Masjid Jogokaryan
Pulang kerja, Ngaji dulu... Dunia dpt, akhirat jg dpt.. #masjidjogokaryan #majelisjejaknabi
A post shared by Hengky Irawan (@bang_hengkyirawan) onFeb 8, 2018 at 2:02am PST
Masjid Jogokaryan terletak di Jalan Jogokaryan no.36 Yogyakarta. Berbagai acara yang meramaikan Ramadhan selalu digelar disana, hingga lokasi tersebut kerap disebut Kampung Ramadhan. Buka puasa di masjid Jogokaryan luar biasa istimewanya karena per hari menyediakan 1200-1500 piring makanan lengkap untuk jamaah.
[Baca juga : Inilah Kisah Warga Pekojan Semarang Melestarikan Bubur India]
3. Masjid Kampus UGM
Ngabuburit di hari ke 3 Ramadhan #masjidkampusugm #ramadhankareem
A post shared by wahyumultazam (@wahyumultazam) onMay 19, 2018 at 3:28am PDT
Menu buka puasa gratis di masjid kampus UGM ini juga terbilang banyak, yakni 1000 porsi di 10 hari pertama, lalu 750 porsi, dan 500 porsi untuk 10 hari kedua dan 10 hari terakhir Ramadhan. Mengapa makin sedikit, karena umumnya mahasiswa mulai berkurang di hari-hari akhir bulan suci tersebut karena sudah pulang kampung.
4. Masjid kampus Ahmad Dahlan
Indahnya malam ini, Ya Allah. berkahi lah setiang langkah hambaMu ini, semoga di Ramadhan ini banyak hikmah yang dapat ku petik. pantas kan dan cukupkan lah aku untuk terus berjalan, berikhtiar menyempurnakan agama ini, menjalankan segala apa yang di perintahkan dan dituntunkan. Aaaminnn ya Rabb
A post shared by fathya fikri izzuddin (@izzuddinfathya) onMay 20, 2018 at 6:22am PDT
Masjid kampus Ahmad Dahlan bahkan mengeluarkan daftar menu yang menggiurkan untuk buka puasa selama satu bulan. Mulai dari tongseng sampai rica-rica enthok ada dalam daftar menu masjid kampus tersebut. Luar biasa.
5. Masjid Nurul Islam Jakal
A post shared by Ψ§ΩΨ―ΩΩ Ω Ψ§ Ψ§ΩΨΩ Ω ΩΨͺΨ Ψ§ΩΨ±ΨΩ Ω (@ihdiny) onDec 6, 2017 at 2:36am PST
Letaknya di Jalan Raya Kaliurang KM 6,5 dan selalu ramai saat buka puasa, karena ada nasi padang yang akan menemani buka puasa jamaahnya. Jangan heran, sebab ada rumah makan padang Sederhana yang terletak di sebelah masjid tersebut.
Selain ke 5 masjid tersebut, ada pula berbagai masjid lain yang menyediakan menu buka puasa gratis yang istimewa di kota Yogyakarta dan bisa Anda nikmati saat Ramadhan. Nah, silahkan jelajahi sendiri setiap sudut kota Yogya sembari berburu takjil dan hidangan gratisnya. (Sumber: Artikel-Foto sidomi.com)
TripTrus.Com - Bara api mulai membakar tungku kayu ketika Anas Salim sibuk meracik ragam rempah sebagai bumbu utama bubur India. Rambutnya yang mulai memutih tak menyurutkan semangat pria berusia 76 tahun ini menyiapkan bubur India sebagai sajian utama berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan, Kampung Petolongan, Semarang.
"Ini resep masakan turun-temurun sejak dari kakek saya yang asalnya dari Negara Bagian Gujarat, India," kata Anas. Anas merupakan pewaris bubur India ketiga setelah mendapat resep dari sang kakek, bernama Harus Rofii dan Salim Harun yang tak lain ayahandanya.
Keluarga besar Anas secara teguh menggunakan bumbu kaya rempah sebagai penguat rasa bubur India. "Kakek saya seorang mubalig yang kerap mensyiarkan agama Islam dari perbatasan India-Pakistan. Kemudian lambat laun memilih berdagang dengan komunitas orang Koja dan masuk Indonesia sejak 1800 silam atau sekitar 120 tahun lalu," tuturnya.
Perjalanan komunitas Koja pun berlanjut sampai ke tepi Pantai Semaran dan tiba di salah satu sudut kawasan Mataram yang kini dikenal dengan Kampung Petolongan.
Setiap hari, Masjid Pekojan Semarang memasak tak kurang dari 200 hingga 300 mangkok Bubur India bagi para jemaah yang berbuka puasa. Bubur itu dibagikan secara gratis pada pukul 17.00 WIB atau menjelang berbuka puasa. Selain dibagikan gratis, pengurus Masjid Pekojan juga mempersilakan warga membawa pulang bubur ke rumah masing-masing. Bubur tersebut biasanya dijadikan makanan untuk berbuka puasa dan kerap dirindukan oleh orang yang sudah tak tinggal lagi di Semarang. Tradisi kuliner tersebut diketahui sudah menjadi peninggalan lintas generasi selama 80 tahun. Seperti namanya, bubur India merupakan kuliner asli India, tepatnya makanan di wilayah Koja yang merupakan perbatasan Pakistan dan India. Namun, dengan adanya perdagangan pada zaman dahulu, warga India yang datang ke Semarang akhirnya memutuskan tinggal dan menetap. Hal itu menginspirasikan lahirnya kampung Pekojan yakni kampung Muslim di tengah kota Semarang. Sejak awal ada di Semarang, bubur India sudah menjadi makanan khusus berbuka puasa. Meski menunya sederhana, akan tetapi bubur India ini memiliki rasa yang asli dan terjaga dengan perpaduan bubur berisi daging cincang, labu, telur serta kuah santan yang khas. @prast.wd @jatengpos #buburindia #kuliner #kulinersemarang #kulinerramadan #bukapuasa #masjidpekojan #pekojan #ngabuburit #exploresemarang #ramadan2016
A post shared by JATENG NEWS (@jatengnews) onJun 12, 2016 at 4:18am PDT
"Di sinilah, awal mula orang-orang Koja berdagang sarung, tasbih sampai beragam rempah yang dibawa langsung dari tanah kelahirannya. Lalu karena punya resep bubur India yang sangat khas itu, maka dikenalkan kepada penduduk pribumi lokal," tambahnya.
Dari semula hanya ada 10-15 orang, kini jumlah orang Koja yang mendiami kampung tersebut mencapai ratusan jiwa. Rumah-rumahnya bercorak khas campuran Pakistan-Melayu dengan dinding berwarna hijau muda.
[Baca juga : Wisata Seru Yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Ramadhan]
Bubur India juga semakin melekat di hati masyarakat setempat. "Sekarang tiap Ramadan disediakan 200 sampai 300 porsi bubur India. Sebagai variasinya juga ada campuran kuah gulai, sambal goreng, ungkep dan teri," tuturnya. Bubur India dibuat selama tiga jam. Sejak bakda Zuhur sampai selepas salat Ashar, Anas mengaku dibantu tiga warga keturunan Koja lainnya untuk mengolah bubur India.
Kemudian tepat pukul 15.30 WIB sajian khas warga Koja ini pun siap dihidangkan dalam mangkuk-mangkuk kecil bersama segelas susu atau teh ditambah beberapa bungkus kurma. "Dulunya ada tambahan zam-zam. Tapi karena pasokannya disetop sama Pemerintah Arab Saudi maka diganti susu," ujarnya.
Dia menyebutkan hidangan bubur India kala buka puasa punya arti mendalam bagi warga sekitar. Sesuai hadist Rasulullah SAW, katanya, barang siapa yang memberikan makanan buka puasa maka ganjarannya di akhirat bertambah banyak. "Dan barang siapa yang senang dengan datangnya Ramadan maka diharamkan jasadnya di neraka. Makanya, di sini selalu dibagikan bubur gratis selama 30 hari Ramadan," ujar Anas. (Sumber: Artikel bisnis.com, Foto tribun.jateng.com)
TripTrus.Com - Puasa Ramadhan biasanya membuat orang jadi lebih malas beraktivitas. Namun bukan berarti kamu harus terus bermalas-malasan di rumah. Ada banyak tempat wisata seru yang bisa kamu kunjungi selama bulan puasa.
Tak hanya sekadar destinasi jalan-jalan, beberapa lokasi tersebut bahkan memiliki latar belakang sejarah dan religi yang kaya. Hitung-hitung sembari berwisata, kamu juga bisa menambah pengetahuan tentang agama.
Penasaran? Yuk, kita simak daftar tempat wisata seru yang bisa dikunjungi selama Ramadhan.
1. Masjid Ampel
[ jumatan ] . Sudut pandang manusia berbeda beda, benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain. Saling menghargai pendapat satu sama lain mungkin sedikit solusi dan akan lebih baik. Ojok lali jumatan, awas sandal awas sandal wkwkwk. __________ . Foto teko @yusufampelpart - Happy Jum'ah - #Jum'ah #Ramadhan #ampel #masjidampel #masjidampelsurabaya #ampelsurabaya #Menujuramadhan
A post shared by Surabaya Punya Cerita (@surabayapunyacerita) onApr 26, 2018 at 8:36pm PDT
Masjid yang terletak di Surabaya ini sangat ramai dikunjungi selama bulan puasa. Turis datang berbondong-bondong berbagai penjuru daerah untuk beribadah di masjid besar ini. Selain itu letaknya juga sangat dekat dengan Embong Arab, yang menyediakan beragam kebutuhan berpuasa dan ibadah seperti kurma, sarung, dan mukena.
2. Kampung Ramadhan
π Halo Bro Sis! Apakah kamu termasuk orang yang ingin keuntungan berlipat-lipat, tapi bingung harus bagaimana? Jika YA, semoga info berikut COCOKπ buat kalian semua. Ada 1200-1500 porsi takjil setiap hari πππ yang akan disediakan Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) Yogyakarta 2016 selama Ramadhan. Dana yang dibutuhkan cukup besar yaitu Rp 196.800.000,- untuk menyediakan 36.000 porsi selama 30 hari. Kabar gembiranya, bro sis pun dapat berpartisipasi dalam menyediakan porsi takjil di KRJ 2016. Hanya dengan Rp 7.000,- kalian sudah mendapatkan kesempatan menyumbang 1 bagian dari 36.000 porsi takjil di KRJ 2016. . “Barang siapa menjamu orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala seperti seperti orang yang berpuasa itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya” (HR. Tirmidzi) Jadilah salah satu dari orang-orang yang beruntung dan dilipat gandakan pahala puasanya oleh Allah SWT. Berapapun porsi yang kalian berikan akan tetap diterima π dengan cara mengirimkan dana ke: Rek. Bank Muamalat 5310065412 a.n SUDIWAHYONO CQ BIRO RT MASJID JOGOKARIYAN Konfirmasi transfer π³ ke Sdr. Rizki (+62 858-7860-3556) via WA / Telegram / Telp. Atau datang langsung π ke Masjid Jogokariyan Jl. Jogokariyan no. 36 Mantrijeron, Yogyakarta. ___________________________________________ Textπ masjidjogokariyan.com // π· @dianrockmad #makandijogja #MDJramadhan #MDJramadhan2016
A post shared by MAKANDIJOGJA™ OFFICIAL (@makandijogja) onJun 9, 2016 at 7:17am PDT
Bagi kamu yang tinggal di sekitar Yogyakarta, Kampung Ramadhan bisa menjadi lokasi pas untuk dikunjungi. Tinggal meluncur saja ke daerah Kauman, yang letaknya kurang lebih satu kilometer dari pusat kota. Kawasan ini sangat kental dengan nuansa religi, karena kabarnya pemuka agama terkenal K.H. Ahmad Dahlan dilahirkan di sini.
Di bulan-bulan biasa, kampung ini tak ubahnya seperti kampung lain di Yogyakarta. Namun begitu memasuki bulan Ramadhan, bakal ada banyak penjaja makanan dan takjil khas bulan puasa. Cocok sekali disambangi bagi yang doyan wisata kuliner.
[Baca juga : 5 Tempat Wisata Ramadhan Ini Selalu Banjir Pengunjung]
3. Masjid Raya Baiturrahman
Jak kenoe Rakan .. Tajak saweu bumoe seuramoe mekkah. Bumoe syariat Islam yang penouh dengeun para Aulia Allah. πππ #serambimekah #masjidrayabaiturrahman
A post shared by Aula Ramadani (@olarezpect) onMay 19, 2018 at 7:57am PDT
Sesuai dengan namanya, masjid ini merupakan salah satu terbesar di Aceh. Berdiri sejak 1612, Masjid Raya Baiturrahman punya arsitektur indah dan hampir mirip dengan Taj Mahal di India. Masyarakat Negeri Serambi Mekkah sangat bangga dengan masjid yang tetap kokoh berdiri meski dihantam tsunami 2004 silam.
Begitu memasuki bulan Ramadhan, Masjid Raya Baiturrahman selalu ramai. Ada banyak aktivitas yang dilakukan masyarakat setempat untuk mengisi bulan puasa.
4. Masjid Terapung
" Indahnya alam ciptaan Tuhan, Alangkah damainya ditepian pantai, Disitu terserlah kebesaranMu, Ya Allah bagi mereka yang cinta padaMu... Indahnya langit tidak bertiang, Lautan luas terbentang, Fajar dan senja silih berganti, Semuanya tunduk dan patuh padaMu " #masjidtengkutengahzaharah #masjidterapung
A post shared by ΩΨ§Ω Ω ΨΩ Ψ― Ψ΄ΩΩΩ (@wmshafiqwz) onMay 21, 2018 at 12:10am PDT
Bagi yang sedang berada di Makassar, Masjid terapung juga bisa dijadikan pilihan wisata bulan Ramadan. Letaknya tak jauh dari pusat kota dan sangat mudah dijangkau.
Tak hanya beribadah, banyak pengunjung sering datang ke Masjid Terapung Amirul Mukminin untuk mengagumi arsitekturnya. Apalagi bangunan unik ini dibangun di atas perairan Pantai Losari.
5. Masjid Istiqlal
Via @fahryadam Selamat bersantap sahur kawan GNFI! π΄ Lokasi : Masjid Istiqlal, Jakarta #Indonesia #GoodNews #news #beritabaik #masjidistiqlal #jakarta #GoodNewsFromIndonesia #GNFI #puasa #ramadan
A post shared by Good News From Indonesia (@gnfi) onMay 16, 2018 at 2:04pm PDT
Masyarakat Indonesia patut bangga dengan masjid yang dibangun di era kepemimpinan Presiden Soekarno ini. Karena ukurannya yang begitu besar, Masjid Istiqlal kini masuk dalam daftar salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.
Sejumlah tamu penting kenegaraan pernah berkunjung ke masjid kebanggaan warga Jakarta ini. Mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama, adalah salah satunya. Nah, Masjid Istiqlal jadi lokasi tepat juga nih untuk wisata religi dan beribadah sambil menunggu waktu berbuka. (Sumber: Artikel banksinarmas.com, Foto flickr.com)
TripTrus.Com - Tak Biasa, 5 Wisata Ramadhan di Indonesia ini Banjir Pengunjung – Bulan Ramadhan disambut oleh antusiasme umat muslim yang luar biasa. Bulan yang hanya datang satu bulan dalam setahun ini memang penuh kemuliaan, sehingga tidak mengherankan jika persiapan Ramadhan dilakukan secara maksimal. Salah satu cara untuk menghidupkan bulan Ramadhan selain berpuasa adalah dengan melakukan wisata Ramadhan. Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir dengan lokasi tempat wisata karena Mamikos akan memberikan referensi mengenai 5 Wisata Ramadhan di Indonesia yang banjir pengunjung. Selamat membaca.
1. Masjid JogokariyanKampung Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta. . . . . . #ramadhan #rainbowumbrella #kampungramadhanjogokariyan #jogjaku #berandajogja #adzan #lampion #jogokaryan #masjidjogokariyan
A post shared by fι∂Ρα αΠΈιΡα β£ (@fdynsa) onMay 21, 2018 at 5:02am PDT
Sudah bukan hal yang aneh lagi jika Masjid Jogokariyan selalu kebanjiran jamaah ketika bulan Ramadhan tiba. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) adalah event tahunan yang selalu dilaksanakan di masjid ini. Bahkan, sejak tahun 2004 acara KRJ tidak pernah sepi pengunjung. Jika kamu tinggal di Yogyakarta atau sekitarnya, cobalah menikmati suasana Ramadhan di Masjid Jogokariyan agar Ramadhan-mu lebih berkesan dan bermanfaat.
Pada malam hari, dari jalan raya akan terlihat kerlap-kerlip lampu yang menandakan lokasi masjid sudah dekat. Selain itu, panitia Kampoeng Ramadhan Jogokariyan juga akan memasang baliho serta spanduk di sepanjang jalan agar masyarakat mengetahui berbagai macam agenda masjid.
Persiapan panitia yang matang, bahkan memakan waktu hingga 4 bulan sebelum Ramadhan tiba ini memberikan hasil yang maksimal pula. Sebagai pembuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, biasanya diselenggarakan Parade Bedug mengelilingi Yogyakarta.
Lalu, apa saja hal yang bisa kamu dapatkan setelah memilih wisata Ramadhan di Masjid Jogokariyan?
Agenda yang meriah dan menarik minat masyarakat adalah Pasar Sore di sepanjang Jalan Jogokariyan. Karena peminatnya sangat tinggi, kegiatan pasar sore seringkali membuat jalanan menjadi penuh dan macet. Tujuan diadakannya pasar sore adalah untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar. Tanpa pungutan biaya apapun, minat ratusan pedagang untuk berpartisipasi semakin tinggi.
Jangan lewatkan kegiatan iktikaf di Masjid Jogokariyan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Kamu bisa memilih untuk menginap secara full dan membayar biaya pendaftaran yang sudah ditentukan pihak panitia. Fasilitas yang kamu dapatkan sangat beragam, seperti makan untuk sahur, sajian berbuka puasa, ilmu baru dari ustad yang kiprahnya di dunia dakwah sudah terkenal, makalah, tempat menginap, serta teman baru. Jika tertarik, segeralah mendaftar karena peminat kegiatan iktikaf selalu membludak, bahkan masyarakat dari luar kota banyak yang tertarik dengan kegiatan ini.
Setiap sore di bulan Ramadhan, Masjid Jogokariyan sudah menyiapkan lebih dari 1000 porsi menu makan berbuka yang siap dinikmati para jamaah. Makanan berbuka tersebut disiapkan oleh ibu-ibu dasawisma sekitar Masjid Jogokariyan secara bergiliran. Tenang, lauk pauk yang disediakan akan bervariasi bergantung ibu-ibu yang memasak, kok.
Bulan Ramadhan tidak akan lengkap tanpa adanya shalat tarawih ala Madinah di Masjid Jogokariyan. Jangan mundur dulu karena takut karena yang dimaksuda tarawih ala Madinah adalah shalat tarawih dengan menyelesaikan 1 juz ketika shalat 11 atau 23 rakaat (bergantung kesepakatan jamaah).
Mulanya tarawih ala Madinah ini mendapatkan protes, namun lama kelamaan para jamaah merindukan suasana tarawih yang khusyu karena bacaan merdu imam membuat shalat tarawih tidak terasa berat dan melelahkan.
Selain menyediakan fasilitas tarawih ala Madinah, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan juga menyediakan fasilitas tarawih ala Gaza. Apa bedanya? Tentu suasana shalat tarawih akan jauh berbeda dengan adanya imam syeikh yang berasal dari Palestina. Jadi, kamu bisa menjalin silaturahmi dengan muslimdari tanah jihad Palestina. Kamu tidak perlu takut konsentrasimu rusak karena shalat tarawih untuk anak-anak akan dibedakan dengan lokasi tarawih orang dewasa.
Terdapat 8 lokasi tarawih yang sudah dibagi oleh koordinator tarawih. Anak-anak pun akan dilatih untuk rajin menabung serta dilatih berbagai macam kesenian, seperti musik religi, drama Islami, pertunjukan teater, dan latihan untuk takbir keliling.
Jika kamu tinggal di sekitar Masjid Jogokariyan, kamu tidak perlu khawatir dengan menu makan sahur sekalipun kamu adalah anak kost yang sedang krisis uang. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan memberikan subsidi sahur berupa sembako yang akan dibagikan pada masyarakay sekitar. Menjelang bulan Ramadhan, pihak panitia akan membagikan subsidi sahur ini berdasarkan data sensus masjid yang sudah dimiliki.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, lesehan sore yang memberikan agenda seperti nasyid, dongeng anak, serta ustad penceramah yang lucu. Jika datang ke Masjid Jogokariyan, kamu tidak perlu was-was dengan sandal bermerk yang dipakai. Panitia masjid memberikan garansi kehilangan sandal atau sepatu dengan merk yang sama jika kamu datang melapor.
Ada pula acara angkringan Ramadhan yang dilaksanakan pada malam hari. Jangan bayangkan angkringan di Masjid Jogokariyan seperti angkringan pada umumnya karena saat Ramadhan tiba, akan ada tokoh-tokoh besar yang datang untuk bercengkerama. Suasana angkringan akan muncul pada sajian wedang anget dan cemilan lainnya.
2. Masjid Kubah Emasa Muslim place of worship.. . . . #mosque #masjid #masjidkubahemas #muslimtravelers #cerah
A post shared by Muhammad Zulfikar (@mzvkr) onApr 6, 2018 at 1:48am PDT
Jika kamu seadang berada di Depok, cobalah untuk menikmati suasana Ramadhan di salah satu masjid yang cukup terkenal. Masyarakat sekitar Depok lebih mengenal Masjid Dian Al Mahri dengan sebutan Masjid Kubah Emas karena kubahnya memang berwarna emas.
Selain menjadi lokasi ibadah umat muslim di wilayah Depok, Masjid Kubah Emas menjadi tujuan wisata dari berbagai wilayah di Indonesia. Area masjid yang cukup luas ditambah dengan fasilitas memadahi pun turut menjadikan Masjid Kubah Emas sebagai destinasi wisata Ramadhan yang patut dipertimbangkan.
Masjid yang mendapat predikat sebagai masjid paling megah se-Asia Tenggara ini bisa kamu jadikan lokasi wisata Ramadhan. Dengan luas bangunan mencapai 8000 meter persegi, kamu tidak akan bosan menjelajahi setiap sudutnya.
Gaya arsitektur bangunan masjid pun sangat Islami dengan adanya hiasan dekoratif serta bagian halaman dalam, gapura, dan minaret. Kamu juga tidak perlu khawatir akan berdesak-desakan dengan jamaah lain ketika waktu buka puasa tiba karena masjid ini mampu menampung hingga 20 ribu orang jamaah.
Bangunan masjid yang megah dan sangat bagus didukung dengan kondisi di dalamnya. Kamu akan dibuat lebih nyaman karena tidak ada penjual makanan, pengamen, serta pengemis. Meskipun di sekitar masjid terdapat taman, namun jamaah tidak diperkenankan untuk memasuki area tersebut demi menjaga keindahan taman.
Ingin menciptakan kenangan yang tidak terlupakan? Manfaatkan jasa tukang foto di depan masjid yang hasil pekerjaannya bisa langsung ditunggu.
[Baca juga : Cara Menikmati Wisata Di Bulan Ramadhan]
3. Masjid Ka'bah Subang#instagood #masjidkabah #kotabaruparahyangan #Jawabarat #exploringnusantara | jalan2 membuka wawasan
A post shared by faisal_muhamad (@faisal_muhamad) onDec 22, 2014 at 4:22am PST
Tempat tinggalmu masih terletak di sekitar Jawa Barat? Jika kamu tertarik, cobalah untuk melakukan wisata Ramadhan ke Masjid At-Toyibah yang dikenal dengan Masjid Kabah Subang. Arsitektur bangunan cukup unik karena dibuat menyerupai kakbah di Mekah. Jadi, ketika datang ke sana kamu akan disambut dengan suasana seperti sedang berada di tanah suci ketika melaksanakan haji atau umroh. Apa keunikan Masjid Kakbah sehingga kamu perlu datang kesana?
Bangunan Masjid Kakbah seluas 2800 meter persegi tidak memiliki kubah karena desainnya memang dibuat semirip mungkin dengan kakbah yang terdapat di Mekah. Meskipun warna masjid sangat mirip seperti kakbah, namun tidak ada kain penutup kiswah di atasnya karena sudah diganti dengan cat tempok dan hiasan kaligrafi. Ada pula replika Hijr Ismail pada sudut bangunan masjid.
Tidak mengherankan jika Masjid Kakbah Subang dikunjungi banyak orang. Suasana di dalamnya yang sangat tenang dengan dinding keramik serta lantai yang terbuat dari granit membuat orang-orang semakin betah.
Masjid Kakbah Subang memang sengaja dibangun karena pemiliknya sangat rindu dengan Mekah. Tidak mengherankan jika untuk mengobati kerinduan tersebut bagian sekitar masjid juga dibuat semirip mungkin seperti suasana kakbah di Mekah.
Terdapat miniature Bukit Shafa dan Marwah di kompleks masjid. Ada pula maqam Ibrahin serta pemandangan berbagai macam pohon palem. Rencananya, di sekitar kompleks masjid akan dibangun bimbingan manasik haji. Jadi, kamu bisa mengunjungi masjid ini sebagai destinasi wisata religi ketika Ramadhan nanti.
4. Masjid Raya Sumatera BaratThe other side of highway mosque western Sumatra. #masjidrayasumaterabarat #wonderfullindonesia Edit by snapseed #Fgstreet© #canonsx420is
A post shared by Satriady (@satriady_) onAug 7, 2016 at 6:08am PDT
Masjid Raya Sumatera Barat sekilas memiliki bangunan yang sangat mirip dengan rumah adat khas Minangkabau. Namun, siapa sangka masjid yang berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang ini menjadi pusat ibadah bagi masyarakat sekitarnya? Kegiatan Ramadhan berlangsung dengan baik di masjid, baik untuk pelaksanaan ibadah shalat wajib, shalat sunnah, buka bersama, kegiatan kajian, dan kegiatan lainnya. Jika kamu sedang berada di Padang, sempatkanlah untuk mampir ke Masjid Raya Sumatera Barat untuk merasakan beribadah di tempat yang bangunannya mirip rumah adat ini.
Sebagai masjid yang paling besar di Sumatera Barat, masjid ini bisa menampung hingga 20.000 orang jamaah. Lokasinya pun sangat strategis karena berada di pusat kota, sehingga kamu bisa menggunakan angkutan kota untuk bisa mencapai Masjid Raya Sumatera Barat.
Jangan khawatir dengan gempa ketika sedang khusyu melakukan ibadah karena masjid ini mampu bertahan dari goncangan gempa hingga 10 SR. Bahkan, masjid yang tidak jauh dari Pantai Padang turut menjadi lokasi evakuasi tsunami dengan memanfaatkan lantai 2 dan 3 masjid.
5. Masjid Ampel Surabaya[ jum'ah ] . Janganlah malas untuk berbuat kebaikan, tetaplah berbuat baik meskipun kau di curangi. Sabar dan ikhlas adalah salah satu kunci. #quotesoftheday . Ojok lali jumatan gawe seng muslim. _________ . Foto teko @yusufampelpart - - - #surabayapunyacerita #Jum'ah #ampel #masjidampel #masjidampelsurabaya #ampelsurabaya #Menujuramadhan
A post shared by Surabaya Punya Cerita (@surabayapunyacerita) onApr 19, 2018 at 9:06pm PDT
Kamu ingin mencoba untuk melakukan wisata Ramadhan di Surabaya? Jangan lupa menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu masjid yang cukup unik. Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Ampel Surabaya ini berlokasi di kawasan Embong Arab.
Di tepat ini, terdapat pusat penjualan berbagai macam kurma, perlengkapan ibadah puasa, hingga perlengkapan umat muslim untuk menunjang peribadatan. Masjid Ampel Surabaya akan dibanjiri jamaah pada saat Ramadhan tiba. Bahkan, jamaahnya hampir mencapai 7000 orang dari berbagai daerah dalam sehari.
Masih terdapat berbagai macam bukti peninggalan bersejarah yang terjaga. Kamu bisa menyaksikan 16 tiang utama masjid sepanjang 17 meter dan diameter 60 sentimeter yang terbuat dari kayu jati. Meskipun kegiatan renovasi terus dilakukan, namun ciri khas masjid tetap dipertahankan hingga saat ini.
Melalui desain bangunan masjid tersebut pun kamu bisa mengetahui bentuk akulturasi budaya lokal dengan agama Hindu dan Budha. Jika ingin melanjutkan ziarah makam wali, kamu bisa langsung mengunjungi makam Sunan Ampel beserta kerabatnya di sebelah masjid. (Sumber: Artikel mamikos.com, Foto bahaudinonline.blogspot.com)
TripTrus.Com - Bulan Suci Ramadhan merupakan bulan puasa di mana banyak cara bagi kita untuk menikmati perjalanan wisata, banyak tempat wisata yang mudah dijangkau untuk kita untuk menikmati liburan sambil berpuasa.
Bulan Ramadhan mungkin dapat mengurangi beberapa aktivitas yang biasa kita lakukan, dan salah satunya adalah jalan-jalan atau pun liburan. Namun, bukan berrti pada saat kita melakukan ibdah puasa kita tidak melakukan segala aktivitas sampai dengan waktu buka puasa.
Ada banyak kegiatan aktivitas wisata di bulan Ramadhan yang bisa kita lakukan, seperti wisata rohani dilingkungan rumah atau pun kantor dan rumah-rumah ibadah masjid, dan bila sore hari kita bisa melakukan wisata ngabuburit di lokasi yang bisa kita pilih
[Baca juga : 6 Tempat Wisata Jejak-Jejak Kartini]
Adapun tempat wisata yang bisa dikunjungi pada bulan puasa Ramadhan adalah;1. Tempat Wisata Belanja Di Bulan Ramadhan
#bazarramadhan
A post shared by NUG (@nugrah.id) onMay 17, 2018 at 5:00am PDT
Tempat wisata belanja seperti pasar atau supermarket yang menyediakan berbagai macam kuliner sajian untuk menu buka puasa baik jajanan pasar tradrisional hingga bahan kebutuhan lainnya untuk dipersiapkan buka dan sahur atau pun belanja untuk keperluan mejelang hari raya Idul Fitri yang dapat dicicil.
2. Tempat Wisata Rohani Di Bulan Ramadhan
Masjid Agung Banten #mosque #moslem #sunset #silhouette #iphonesia #iphonesiaoftheday #napaktilas #islam #indonesia
A post shared by Angga Nova MV™ (@angga_nova) onMay 20, 2018 at 6:15am PDT
Salah satu cara untuk mengisi kegiatan di bulan suci Ramadhan , kita bisa melakukan aktivitas kegiatan rohani seperti mengunjungi masjid untuk melakukan ibadaha dan itikaf, seain itu kita bisa menambah pengetahuan agama atau pun sejarah tentang masjid. Atau kita bisa mengunjungi sebuah rumah penampungan anak-anak yatim piatu dan dhuafa yang bisa kita kunjungi untuk melakukan suatu kegiatan bersama dengan mereka.
3. Tempat Wisata Kuliner Ramadhan
Sampurasun, ada cerita istimewa dari masyarakat Lakbok - Tatar Galuh Ciamis tentang gelaran Pasar Pematang Sawah yang hanya bisa kamu temui dilingkungan ramainya masyarakat di Blok Kuntul, Desa Baregbeg-Sidaharja, Kecamatan Lakbok ketika sore menjelang. Kamu sudah jajan kesana belum? π Visit our official account @layanglakbok.fest #PesonaGaluh #PesonaGaluhSociety #PesonaJawaBaratKu #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #Galuh #Ciamis #Lakbok #LayangLakbokFest #TatarGaluh #TatarGaluhCiamis #Ciamistimewa #CiamisDinamis #PasarPematangSawah #PasarRamadhan #IndonesiaJuara
A post shared by LANDSCAPE OF GALUH PAKUAN (@pesonagaluh) onMay 20, 2018 at 3:17pm PDT
Waktu menjelang bulan suci Ramadhan, biasanya akan benyak timbul tempat wisata kuliner ang menyajikan beragam jenis kuliner. Dari jenis jajanan pasar tradisional meupun modern. Pasar ini biasanya dibuka menjelang sore hari hingga malam. Banyak lokasi pasar kuiiner yang menyediakan paket harga Ramadhan untuk ditawarkan kepada para pelanggannya. Sambil menikati jalan-jalan sore di bulan suci Ramadhan atau yang dikenal dengan nama ngabuburit, kita bisa memilih banyak menu untuk santapan hidangan untuk bebuka puasa.
Banyak cara untuk membuat dan menikmati wisata di bulan ramadhan, baik di dalam kota maupun di luar kota. Yang terpenting segala suatu kegiatannya liburan yang bersifat positif dan bernilai ibadah di bulan suci Ramadhan itu akan dibalas berlipat ganda. Yuk, buat kegiatan jalan-jalan di ramadhan ini untuk saling berbagi dan bermanfaat. Happy travelling! (Sumber: Artikel direktori-wisata.com, Foto vakansinesia.com)