TRIPTRUS - Mendengar nama ikan hiu, banyak orang mungkin akan merasa takut untuk berada di dalam air dengan mamalia laut yang dikenal sebagai karnivora itu. Tapi di Teluk Cenderawasih, para penyelam bisa berenang tenang bersama ikan hiu paus (Rhincodon typus).
Meski memiliki tubuh raksasa yang mencapai panjang belasan meter dari moncong sampai ujung sirip ekor, dan berat mencapai belasan ton, hiu paus bukanlah pemangsa daging - tidak seperti sepupunya yang lain misalnya hiu putih atau hiu banteng.
Ikan hiu paus memakan ikan-ikan kecil dengan cara menghisap kumpulan ikan. Banyaknya bagan (tempat penangkapan ikan) terapung di Teluk Cenderawasih menarik para hiu paus untuk berada di dekat bagan-bagan tersebut. Para nelayan juga menganggap hiu paus sebagai pembawa keberuntungan dan seringkali melemparkan ikan-ikan kecil yang tidak diinginkan ke kumpulan hiu paus.
Ada banyak tempat di mana hiu paus berkumpul: Pulau Natal, Galapagos, Belize, Kepulauan Seychelles, pesisir barat Australia, bahkan di perairan sekitar Taman Nasional Ujung Kulon, Banteng. Tidak seperti tempat-tempat lain yang disebutkan tadi, di Teluk Cenderawasih keberadaan hiu paus dapat ditemui sepanjang tahun - sementara di tempat lain mereka hanya melintas atau berkumpul untuk beberapa waktu saja.
Teluk Cenderawasih adalah taman laut nasional yang keindahan bawah lautnya dikenal sebagai salah satu dive spot terbaik dan terindah di dunia. Pakar ichtyologi (ilmu yang mempelajari tentang ikan), Dr. Gerald Allen, menyebut perairan Teluk Cenderawasih sebagai "Galapagos dari Timur." Keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang unik, serta ratusan spesies binatang bawah laut adalah surga bagi para ilmuwan dan peneliti dari seluruh dunia.
Sebagai taman laut nasional terbesar di Indonesia, Teluk Cenderawasih adalah salah satu perairan yang menyimpan gugus karang yang hampir tidak pernah terjamah oleh manusia.Teluk ini dulunya secara geologis terpisah dari arus Samudera Pasifik, sehingga menyebabkan banyak spesies endemik yang hanya hidup di teluk ini. Taman Nasional Teluk Cenderawasih terletak pada Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Nabire, Papua Barat. Dengan 600 spesies karang dan 955 spesies ikan yang berhabitat di teluk ini, Teluk Cenderawasih juga menawarkan keistimewaan sebagai tempat diving di mana ikan hiu paus bisa terlihat sepanjang tahun.
Selain menyelam bersama ikan hiu paus, kawasan Teluk Cenderawasih juga punya banyak sekali tujuan wisata untuk didatangi, seperti: Pulau Rumberpon yang terkenal sebagai lokasi pengamatan burung dan penangkarang rusa, Pulau Mioswaar dengan sumber air panasnya, serta pulau-pulau lain yang memiliki bentangan alam yang menakjubkan. Di lepas pantai beberapa pulau, juga terdapat hamparan kapal perang karam dari zaman Perang Dunia II.
Untuk mencapai Teluk Cenderawasih, dapat menggunakan pesawat Biak yang selanjutnya meneruskan penerbangan ke Manokwari atau Nabire. Selanjutnya, Taman Nasional Teluk Cenderawasih dapat dicapai dengan menggunakan perahu motor.