TripTrus.Com - Kota Kudus, dikenal sebagai kota yang mempunyai banyak tempat bersejarah. Karna dengan adanya dua walisongo, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria, serta terkenal dengan sebutan Kota Kretek dan banyaknya peninggalan saat penjajahan Belanda, Kudus banyak menyimpan sejarah di dalamnya. Berikut tempat-tempat bersejarah di Kota Kudus :
1. Menara Kudus
Sebagai salah satu tempat awal penyebaran Islam di Pulau Jawa, Kota Kudus banyak menyimpan peninggalan sejarah Islam. Salah satu yang terpenting adalah Masjid Menara Kudus yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Masjid tersebut telah menjadi salah satu tempat bersejarah yang penting bagi umat Islam di Jawa.
2. Gapura Masjid Menara
Selain menara, masih banyak elemen unik lainnya yang bisa ditemukan pada kompleks masjid dan makam ini. Jika ditelusuri, terdapat banyak elemen bangunan yang berulang di berbagai tempat. Itulah gerbang yang bentuknya juga menunjukkan kaitan sangat kuat dengan seni bangunan zaman pra-Islam. Gerbang-gerbang itu menandai dan memberi batas makna ruang profan dan sakral. Komposisi tata letaknya sungguh memberikan urutan sangat menarik.
3. Masjid Wali Loram
Meski tak sepopuler Masjid Menara Kudus, atau Masjid Muria, namun Masjid Wali, Loram Kulon adalah salah satu masjid yang usianya cukup tua di Kudus. Masjid yang hingga kini masih berdiri kokoh di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati tersebut, konon juga didirikan pada masa wali. Kekunoan masjid ini dengan mudah terlihat dari gapura kuno yang berdiri kokoh di depan masjid. Gapura dengan nama ‘Padureksan’ ini mirip dengan candi-candi semasa Hindu-Budha dan masih terawat baik. Sebagaimana menara Kudus yang terkenal, gapura ini terbuat dari bata merah yang tersusun rapi menyerupai candi. Selain itu, beberapa pe-ninggalan kuno lain seperti mihrab, dan sumur tua tempat wudlu peninggalan wali, yang hingga kini masih dipertahankan meski sudah banyak mengalami pemugaran.
4. Masjid Wali Jepang
Masjid Wali Jepang Kudus yang diperkirakan berdiri sejak abad ke-16 itu konon dibangun Arya Penangsang dengan bantuan Sunan Kudus. Masjid digunakan sebagai tempat istirahat dan salat setelah ia menempuh perjalanan dari Jipang di daerah Cepu, Blora, sebelum menghadap Sunan Kudus.
5. Langgar Bubrah
Dikisahkan bahwa Langgar Bubrah ini dibangun pada abad XV sekitar tahun 953 H/1533 M oleh Pangeran Pontjowati dari Majapahit. Pangeran Pontjowati pada zaman dahulu diberi sebuah tanah perdikan di area Kota Kudus oleh Majapahit. Kemudian beliau membangun sebuah tempat ibadah yang dahulu dikenal dengan sebutan Bancik-an atau tempat pemujaan pada masa kejayaan Hindu di Kudus. Tempat tersebut adalah Langgar Bubrah. Pada masa kejayaan Hindu, bangunan Langgar Bubrah digunakan sebagai tempat pemujaan atau beribadah bagi umat Hindu. Setelah masuknya Islam ke Kudus yang dibawa oleh Sunan Kudus dan masyarakat sudah memeluk agama Islam, kemudian tempat itu dijadikan sebagai tempat pertemuan para Wali.
6. Masjid Baitul Aziz
Desa Hadiwarno memiliki cagar budaya berupa masjid peninggalan wali yaitu Masjid Baitul Aziz. Masjid tersebut dibangun pada abad ke-16 M zaman wali, terbuat dari batu bata merah kuno dengan luas bangunannya yaitu 150m persegi. Masjid ini termasuk peninggalan masa sunan Kudus ketika beliau sedang berada di Kudus.
7. Rumah Kembar 3 Bal
Kota Kudus menjadi penting dalam dunia kretek karena seorang Nitisemito. Nitisemito adalah pribumi terkaya di Indonesia. Pengusaha rokok paling sukses di Hindia Belanda yang hampir menguasai seluruh distribusi rokok di Hindia Belanda bahkan menyeberang sampai ke negeri Belanda. Dinamakan Rumah Kembar karena Nitisemito membangunkan rumah untuk anaknya, yang terletak di sebelah Barat dan Timur sungai Kaligelis.
[Baca juga : "Mengunjungi Situs Arca Domas Cibalay"]
8. Waduk Lawang Songo
Waduk Lawang Songo ini terletak di Kabupaten Kudus, tepatnya di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus dan berbatasan dengan Desa Wilalung Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
Bangunan peninggalan Belanda ini di bangun sekitar tahun 1908-1916 dan mulai dioperasikan sekitar tahun 1918. Bangunan ini mempunyai fungsi utama sebagai pengatur irigasi pertanian dan pembagi pintu banjir di wilayah sekitar undaan Kudus. Bangunan ini merupakan pembagi pintu banjir yang bertujuan melindungi daerah Demak, Kudus dan Grobogan dari Banjir.
9. Tugu Identitas
Bangunan tugu ini dibangun di lokasi sejarah yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Tugu ini dibangun pada tanggal 25 Mei 1986 dan diresmikan pada tanggal 28 September 1987. Pada dasarnya, Tugu Identitas Kudus ini merupakan stabilisasi dari menara Kudus yang sudah menjadi ciri khas dari Kabupaten Kudus. Bangunan ini memiliki berbagai makna, seperti pada ketinggiannya yaitu 27 meter yang memiliki makna dari angka 2 dan 7 yang apabila dijumlahkan akan berjumlah 9 yaitu bermakna adanya Walisongo. (Sumber: Artikel isknews.com Foto id.wikipedia.org)