Suku Sawang merupakan suku yang mendiami Kepulauan Bangka-Belitung. Suku Sawang ini tergolong unik dari suku-suku yang lain di Indonesia, Suku Sawang lebih memilih tinggal di laut atau di pinggir pantai. Dahulu mereka dalam kesehariannya tinggal di dalam perahu. Kehidupan mereka yang telah mendiami di Kepualauan Bangka-Belitung memilliki karifan lokal yang kental dan hingga saat ini Suku Sawang masih eksis di daerah Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
Tradisi Suku Sawang yang hingga saat ini masih dilangsungkan yaitu Tradisi “Buang Jung”. Buang Jung adalah tradisi dimana komunitas Suku Sawang membuat miniatur perahu yang nantinya akan dilarungkan ke laut lepas bersama beraneka kue yang dibuat oleh suku tersebut. Miniatur perahu yang terbuat dari kayu jeruk antu berisi beberapa kue serta sesaji yang berbentuk seperti ketupat dan ada juga makanan yang dibungkus dengan dedaunan mirip dengan kue lemper. Setelah acara Buang Jung maka selama 3 (tiga) hari, mereka tidak boleh/dilarang untuk ke laut ini merupakan pantangan adat Suku Sawang. Buang Jung ini merupakan acara puncak untuk mengakhiri acara-acara yang telah digelar selama sepekan serta salah satu bentuk rasa syukur mereka kepada Sang Pencipta dan sekaligus memohon perlindungan lahir dan bathin ketika mereka sedang melaut untuk mencari nafkah.