Sehari sebelum tradisi mane’e dimulai, warga dipimpin seorang ratumbanua atau tua-tua adat setempat menggelar sebuah ritual adat yang disebut malahaan atau sebuah upacara syukur.Setelah ikan digiring dengan janur yang terikat pada rotan ke sebuah kolam di dekat pantai, semua warga masyarakat diizinkan menangkapnya dengan tangan.
Ribuan orang yang mengikuti upacara adat Mane’e ini kemudian menyerbu ke lokasi yang telah dikurung janur. Tua-muda, pejabat atau orang biasa, larut dalam suasana ini."Hasil tangkapan ikan akan dikumpul, dibagi kepada tamu dan warga yang ikut proses adat mane’e," kata Martin L Binambuni, Camat Nannusa.Martin menambahkan,
Dari sembilan lokasi di Pulau Intata dan sekitarnya satu lokasi di antaranya penangkapan ikan hanya dibolehkan sekali dalam setahun saat acara Mane’e. Luas setiap lokasi berkisar enam sampai delapan hektar. Di luar lokasi Mane’e, nelayan tetap boleh menangkap ikan sepanjang tahun.