Kelenteng Kwan Tie Miaw merupakan salah satu kelenteng tertua yang ada di Pulaun Bangka. Kelenteng ini terletak dijalan Mayor Syafrie Rachman. Dulunya bernama kelenteng Kwan Tie Bio.
Pada Kelenteng tertua di Pangkalpinang ini terdapat hiasan buah Labu (Gourd) di puncak atap kelenteng dan adanya lambang Patkwa (Pakua) didepan kelenteng yang tengahnya ada lingkaran hitam putih (Ying dan Yang), Patkwa (Pakua) melambangkab keberuntungan, rejeki atau kebahagian. Dua ciri diatas menunjukkan bahwa aliran Toisme masih merupakan yang terpenting. Kelenteng ini diperkirakan dibuat pada tahun 1841 Masehi. (dari aksara cia pada sebuah Lonceng besi di kelenteng). Pembangunannya sendiri dilakukan secara gotong royong oleh berbagi kelompok Kongsi penambangan timah yang ada di Pangkalpinang, dan diresmikan pada tahun 1846, hal ini terbukti dari ucapan selamat dari beberapa perkumpulan Kongsi pada hari baik bulan tahun ke 26 Daoguang yang bertepatan dengan tahun 1846.
Kawasan Kelenteng Kwan Tie Miaw ini sekarang ditambah dengan lokasi Gang Singapur dan Pasar Mambo sedang dikondisikan sebagai salah satu Obyek wisata kota Pangkalpinang yaitu Wisata Budaya dan Wisata Belanja. Lokasi ini diupayakan menjadi China Town (untuk mengingatkan kepada wajah kota lama Pangkalpinang yang sangat dipengaruhi oleh rumah rumah kelenteng Cina) dan dijadikan juga sebagai pusat upacara peringatan Hari Raya Imlek, puncak hari raya Cap Go Meh, kegiatan sembahyang Rebut dan kegiatan Pot Ngin bun. Kegiatan Pot Ngin Bun merupakan satunya ritual yang ada dikelenteng Kwan Tie Miaw. Kegiatan ini dilakukan untuk menolak bala dan segala wabah penyakit yang mewabah di Masyarakat seperti wabah Beriberiyang mewabah di Bangka sekitar tahun 1850-1860. satunya ritual yang ada di kelenteng Kwan Tie Miaw.