Konon, desa ini dahulunya terdapat sebuah lehgenda yaitu raja Mayadenawa. Raja ini terkenal dengan kepandaan dan kesaktianya yang begitu hebat, namun dibalik semua itu raja Mayadenawa juga terkenal dengan sifat yang angkara murka. Mayadenawa menyuruh rakyatnya untuk menyembah dan menganggapnya sebagai dewa.Mendengar perbuatan Mayadenawa, seorang raja Batara Indra yang bijaksana mengirimkan pasukanya untuk menangkap raja angkara murka tersebut. Pada proses penangkapanya , Mayadenawa lari menuju hutan. Untuk mengelabui pasukan yang mengejarnya, Mayadenawa lari dengan memiringkan telapak kakinya sehingga para pengejarnya kehilangan jejeknya. Walaupun demikian, ahirnya Mayadenawa berhasil ditangkap dan kemudian diserahkan kepada raja Batara Indra. Berdasarkan cerita inilah kemudian dinamakan kawasan hutan yang di lalui raja Mayadenawa dengan nama Tampak Siring, Tampak = Telapak dan Siring = Miring.