Nglanggeran
Gunung Nglanggeran merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua. Gunung ini membentuk batu raksasa yang membentang 800 meter, dengan tinggi 300an meter. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada gunung ini merupakan gunung api aktif sekitar 60-70 juta tahun yang lalu.
Saat ini sisa sisa gunung api purba tersebut menjadi tempat wisata geologi yang sangat indah dan menarik. Dengan dibangunnya sarana pendukung disekitaran base camp menjadikan kawasan ini sangat recomended untuk dijelajahi.
Perjalanan menuju puncak dari basecamp hanya membutuhkan waktu maximal 2 jam perjalanan. Singkatnya perjalan menuju puncak tidak sedikitpun mengurangi ke asikan perjalanan ini karena tiap langkah kita akan disuguhi dengan pemandangan yang tak terbayangkan indahnya.
anyak para petualang yang tidak mengetahui keberadaan gunung purba ini. Mungkin tulisan ini bisa menjadi referensi buat anda untuk mengunjungi gunung Nglanggeran dalam list perjalanan anda. Gunung ini hanya berjarak 20 km dari kota Wonosari dan 30 km dari kota Yogyakarta. Tepatnya perempatan Pathuk ke utara melewati tower-tower televisi lalu belok kiri menuju desa Nglanggeran. Seperti kata pepatah “Jas Merah” (Jangan sekali-kali melupakan sejarah).
Saat ini sisa sisa gunung api purba tersebut menjadi tempat wisata geologi yang sangat indah dan menarik. Dengan dibangunnya sarana pendukung disekitaran base camp menjadikan kawasan ini sangat recomended untuk dijelajahi.
Perjalanan menuju puncak dari basecamp hanya membutuhkan waktu maximal 2 jam perjalanan. Singkatnya perjalan menuju puncak tidak sedikitpun mengurangi ke asikan perjalanan ini karena tiap langkah kita akan disuguhi dengan pemandangan yang tak terbayangkan indahnya.
anyak para petualang yang tidak mengetahui keberadaan gunung purba ini. Mungkin tulisan ini bisa menjadi referensi buat anda untuk mengunjungi gunung Nglanggeran dalam list perjalanan anda. Gunung ini hanya berjarak 20 km dari kota Wonosari dan 30 km dari kota Yogyakarta. Tepatnya perempatan Pathuk ke utara melewati tower-tower televisi lalu belok kiri menuju desa Nglanggeran. Seperti kata pepatah “Jas Merah” (Jangan sekali-kali melupakan sejarah).
